REPORTASEBALI.COM – Kepala sekolah setempat, I Gede Wenten Aryasuda menjelaskan, dengan karakter sebagai pelajar yang berbudi pekerti dan berilmu menjadi tujuan pendidikan.
“Dalam arti luas, pendidikan adalah penanaman Budi pekerti dari penerapan ilmu yang didapat di sekolah,” jelas Gede Wenten Aryasuda usai membuka kegiatan masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (mPLS), Senin, 10 Juli 2017.
Pra masa kegiatan belajar mengajar ini, pihaknya menekankan pada pendidikan yang berkarakter. Menurut Aryasuda, pada Kurikulum 2013, pola pembelajaran dituntut selalu aktif dalam menggali sumber-sumber materi belajar.
“Segala materi intelektual itu juga harus linier dengan penerapannya dalam kehidupan siswa sehari-hari,” tambahnya demikian.
Pemahaman pendidikan berkarakter diharapkan, terlihat ketika siswa berada di lingkungan keluarga, sekolah dan di kehidupan sosial bermasyarakat. Selain itu, masa Pengenalan Lingkungan Sekolah itu juga untuk memberikan kesempatan siswa lebih kreatif.
Tidak ada kegiatan perpeloncoan dan sebagai persyaratan mutlak, ketika masuk sekolah, setiap siswa baru diwajibkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya maupun lagu nasional.
“Ini bedanya dengan MOS. Materi mPLS justru lebih banyak diberikan oleh guru,” ujarnya demikian.
Sementara, sebagai sekolah unggulan di lingkungan PGRI, SMP PGRI 2 juga menerapkan Tes Potensi Akademik (TPA) sebagai pemetaan intelektual siswa. Mereka yang terjaring masuk TPA akan berbaur akan berada di kelas unggulan.
“Tes Potensi Akademik untuk mengetahui kemampuan siswa. Hasil tes untuk memetakan kemampuan siswa. Jadi kelas permanen baru akan dibentuk setelah mPLS,” jelas Aryasuda.
Tahun ini, SMP PGRI 2 Denpasar menerima 413 siswa baru dari jumlah pendaftar sebanyak 890 orang. (Dayu)