REPORTASEBALI.COM – Puluhan hektar kebun petani karet di Dusun Perjuangan Desa Seuneubok Bayu, Kecamatan Indra Makmu, kabupaten Aceh Timur kembali rata diamuk puluhan ekor Gajah liar, pada Rabu (04/10/2017) sekitar pukul 03.00 WIB. Akibatnya petani merugi puluhan juta rupiah.
Amukan puluhan ekor Poe Meurah (Gajah liar-red) itu sudah berlangsung sejak sebulan terakhir, bahkan daerah kawasan yang telisolir dari pusat kecamatan Indra Makmu itu telah terjadi tempat langanannya tiap tahun untuk merusak puluhan hektar kebun milik warga.
Akibatnya, sejumlah petani karet dan sawit troma untuk bercocok tanam dikawasan yang tidak berlistrik itu.
Meski aksi gangguan gajah liar dikawasan itu sudah berulangkali terjadi di kawasan terpaut 50 kilometer arah selatan jalan negera Banda Aceh- Medan, namun hingga kini belum ada penanganan secara serius dari instansi terkait dari Pemkab Aceh Timur maupun Provinsi dan lembaga lingkungan lainnya.
Akibat serangan Poe Meurah terus menerus, para petani dan pemilik kebun dikawasan ini sangat merugi hingga puluhan juta rupiah karena amukannya terjadi berulang kali. “Ribuan batang karet dan pinag saya rata dengan tanah diamuk gajah liar ini, bahkan sampai saat ini gajah masih berada di ladang saya pak. Kami tidak berani mengusir gajah itu lantaran terlalu banyak dan buas” Ujar Jailani (50) salah satu petani korban amukan binatang betubuh besar itu.
Harapan para petani di daerah perdalaman kecamatan Indra Makmu itu adanya tindakan serius dari pemerintah terkait di Aceh Timur maupun Provinsi. “Kami sangat mengharapkan adanya tindakan lanjut secara serius dari Pemkab Aceh Timur terkait amukan gajah ini. Hal ini bukan baru satu kali terjadi, namu telah puluhan kali tiap tahunnya terjadi dikawasan ini, namun belum ada bantuan atau tindakan serius dari intasi manapun, baik dari Kabupaten maupun provinsi Aceh” Jelasnya Jailani.
Serangan gajah terjadi dikawasan ini sejak belasan tahun lalu kata Jailani, amukan gajah disana tak hanya melenyapkan tanaman keras seperti tanaman sawit dan karet produktif, namun sejumlah pondok di perkebunan ikut dirubuhkan.
“Semakin hari gajah-gajah liar itu semakin merajalela merusak tanaman para petani. Bermacam cara telah kita lakukan untuk mengusir binatang liar tersebut, namun tak kunjung berhasil. Sebulan terakhir ini amukannya malah semakin dahsyat saja,” kata Jailani.
Sementara itu, Romi Syahputra salah satu Tokoh Pemuda Indra Makmu mendesak pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Aceh Timur dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan setempat segara bertindak sebelumnya jatuhnya korban jiwa, karena serangan gajah juga terjadi pada malam hari.
“Kita khawatir masyarakat yang berdomisili di Suneubok Bayu menjadi korban amukan gajah, makanya kita minta semua pihak terkait segera melakukan pengusiran disebabkan puluhan ekor gajah masih berada di kebun warga yang tidak jauh dari pemukin masyarakat” Harap sapaan Romy Radar yang juga pengurus IKAMI (Ikatan Mahasiswa Indra Makmu)(DM)