BAKTI SOSIAL PEDULI GN AGUNG ,bersama KELUARGA BESAR PASRAMAN SASTRA KENCANA

0
1069

REPORTASEBALI.COM – KARANGASEM,15 Oktober 2017 Keluarga Besar Pasraman Sastra Kencana dan Perguruan Wahyu Siwa Mukti yang beralamat Br. Tegak Gede, Ds. Yehembang Kangin, Kec Mendoyo, Kab. Jembrana melaksanakan Bakti Sosial Peduli Pengungsi Gunung Agung, beralamt di Br. Anyar, Ds. Selumbung, Kec.Manggis, Kab.Karangasem.
 
Acara dipimpin langsung oleh Pinisepuh Pasraman Sastra Kencana Dan Perguruan Wahyu Siwa Mukti Jro Nabe Wayan Budiarsa beserta 3 Cab. yang berada di bali antara lain Pasraman Pusat, Cabang Tabanan, dan Cabang Badung, Acara Ini juga dihadiri oleh Perbekel Desa Selumbung I Wayan Sudiarka dan Binmas Desa Selumbung.
 
Menurut Perebekel Desa selumbung I Wayan Sudiarka kami sangat seneng dan berterima kasih sudah ada organisasi yang memperhatikan dan membantu para pengungsi musibah Gunung Agung dengan memberi bantuan makanan, minuman adan juga pengobatan dan obat2an, ini untuk meringankan beban para pengungsi. umtuk di desa selumbung ada 4 titik pengungsian
 
Br.kanginan ini menanpung 120 orang pengungsi, Br. Tengah menampung 190 orang, Br.Kelodan Menampung 160 orang dan Br. Bukitcatu menampung 250 Orang, sisanya ada di setiap rumah warga karna ada hubungan kerabat. total keseluruhan mencapai 988 orang Pengungsi, kebanyakan pengungsi dari bebandem tyingan, kami menerima pengungsi mulai dari status gunung agung level awas pada tanggal 22 September 2017, dan pernah kami menerima pengungsi sampai 1.525 orang karna sudah dinyatakan daerah tertuntu level Awas jadinya daerah yg tidak dinyatakan level Awas Pulang dengan sukarela ke rumah masing-masing, untuk Bantuan kita masih kekurangan terutama yang paling dibutuhkan adalah Gas elpigi untuk memasak sehingga para pengungsi rela mencari kayu bakar untuk memasak.
 
Menurut Pinisepuh Pasraman Sastra Kencana dan Perguruan Wahyu Siwa Mukti Jro Nabe Wayan Budiarsa tujuan dari acara ini kita coba memberikan bantuan semanpu kita sesuai dengan skill kemampuan yang kita miliki demi bisa meringankan beban teman-teman yang sedang dalam pengungsian, semoga apa yang kita lakukan bermanfaat bagi teman-teman disini khususnya bagi semeton kita yang sakit non medis, bagi semeton yang sakit medis jelas sudah ada tim medis yang akan membantu mereka. kita melakukan pendekatan kepada masyarakat supaya rasa silahturahmi.
 
dan kami membawa 60 orang tratu diantara sebagai tenaga travis, hipnotrafi, trafi doa.
 
kalau kita mempelajari spiritual agama harus memiliki barometer yang jelas dan tegas, sebagai alat kontrol dan evaluasi atas keberhasilan atau kegagalan dalam beragama atau menekuni spiritual, Barometer yang bisa digunakan sebagai alat kontrol dan alat bukti dari siritual yang di tekuni, atau dilaksanakan, spiritual yang berketuhanan haeus mampu menyelamatkan diri dan keluarga serta segala hal yang ada di sekitar kita, spiritual harus mampu meningkatkan kwalitas hidup menuju kesejahteraan.
 
spiritual harus mampu menciptakan kedamaian, ketentraman, kebahagian di dalam diri dan keluarga serta orang-orang yang ada di sekitar kita, kita sebagai pelaku dan pemeran spiritual ternyata tidak terenuhi dan tidak terwujud hal tersebut perlu diadakan evaluasi kontrol diri mulat sarira, agar kita tau dimana letak kekurangan dan kesalahan agar bisa menghindari hal hal yang tdk diinginkan.(yoko pratama)

Baca Juga :   Sasaran Capai 100 % TMMD ke-101 Menggelar Gladi Kotor dan Gladi Bersih