REPORTASEBALI.COM – Massa yang mengiringi paslon Mantra-Kerta berjumlah mencapai 15 ribu orang yang datang dari berbagai daerah di Bali. Berangkat dari Rumah Apresiasi Sudikerta (RAS), I Ketut Sudikerta berjalan didampingi sang istri. Kemudian bertemu dengan calon Gubernur Bali, Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra di Jalan Cok Agung Tresna, Renon.
Paslon Mantra-Kerta diusung 4 parpol pendukung yakni Golkar, Nasdem, Demokrat, dan Gerindra yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB). Koalisi itu mampu meraup 28 kursi di DPRD Provinsi Bali.
“Kita bisa menerima, semua untuk kepentingan Bali kedepannya. Dalam prosesnya kita mengalami gelombang tsunami, tapi pada akhirnya berproses dan mengerucut untuk kepentingan rakyat Bali,” jelas Ketut Sudikerta di Rumah Apresiasi Sudikerta (RAS), Renon, Selasa, 9 Januari 2017.
Sudikerta mengatakan, dirinya tetap mengedepankan konteks budaya dalam kegiatan politik yang diusung. Hal itu sesuai dengan program yang diusung yakni Nawa Candra menuju Bali yang harmoni. Nawa Candra sendiri merupakan penjabaran dari program Nawa Cita yang dicanangkan presiden Joko Widodo.
Calon Gubernur Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mentargetkan meraup suara lebih dari 60 persen.
“Targetnya menang, lebih dari 60 persen,” ujar Rai Mantra yang masih aktif sebagai Walikota Denpasar ini.
Sementara, Sekretaris Golkar Tabanan I Nyoman Suarsedana menilai, Deklarasi Paket Mantra Kerta dilakukan dengan sederhana yang sarat dengan nuansa etika Bali. “Tidak arogan atau identik dengan kekerasan. Ini kesan paling kuat yang terlihat dari deklarasi tadi,” jelas Nyoman Suarsedana.
Dari Tabanan, Suarsedana mengerahkan sekitar 1.000 orang yang turut dalam iring-iringan pendaftaran paket Mantra-Kerta ke kantor KPU. “Keunggulan budaya Bali menjadikan magnet pariwisata Bali yang sudah terbukti mensejahterakan masyarakat Bali. itu sudah ada di program Nawa Candra yang diusung paket Mantra-Kerta,” tambah Suarsedana. (day)