REPORTASEBALI.COM – SMA Dwijendra Denpasar untuk kali pertama mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer. Meski pelaksanaannya masih menginduk di SMK Negeri 1 Denpasar, namun 641 siswa tetap memiliki semangat tinggi menempuh ujian daring yang baru pertama mereka ikuti.
Kesiapan UNBK itu sudah dilakukan sejak awal tahun pelajaran baru bagi siswa kelas XII yang akan menempuh UNBK. Semua proses sudah dilakukan termasuk mengikuti simulasi sebanyak dua kali.
“Secara psikologis mereka siap mengikuti UNBK. Siswa juga tidak keberatan UNBK dilakukan dengan menginduk di sekolah lain,” kata Wakasek kurikulum I Gede Agus Jaya Negara, yang sekaligus Ketua Panitia UNBK di SMA Dwijendra Denpasar, Kamis, 12 April 2018.
Dari evaluasi yang dilakukan hingga hari terakhir pelaksanaan UNBK, dikatakan Agus Jaya, persoalan yang mencuat lebih banyak ke masalah teknis. Di hari pertama UNBK, Senin (9/4/2018), beberapa nomer token tidak terespons oleh server pusat di Jakarta.
“Tapi itu terjadi secara keseluruhan, bukan hanya di tempat kita menggelar UNBK,” jelas Agus.
Di hari kedua, satu server terdeteksi terkena virus yang mempengaruhi komputer client. Tapi itu segera diatasi dengan menghidupkan server cadangan yang sudah disiapkan sebelumnya. Kendala itu terjadi pada sesi ketiga pelaksanaan UNBK.
“Jadi tidak berpengaruh dengan sesi yang ada, karena kendala terjadi di sesi terakhir meski sempat mundur 1,5 jam lebih lama tapi tetap teratasi,” jelas Agus.
Tahun depan, SMA Dwijendra tetap menggelar UNBK dengan jumlah peserta sebanyak 720 orang. Selama mengikuti UNBK kali pertama ini, jelas Agus, pihaknya telah mencermati potensi kendala, terutama masalah teknis, yang umum terjadi di ujian berbasis komputer itu.
Sementara, untuk siswa sendiri dirasa sudah cukup mampu secara teknis maupun psikologis. Mengingat, dikatakan Agus Jaya Negara, ujian yang dilakukan di sekolah lain bisa saja mempengaruhi mental siswa.
“Tapi ini tidak. Siswa tetap enjoy dan mengaku mampu mengerjakan soal-soal UNBK,” ujarnya demikian. (dyu)