REPORTASEBALI.COM – Kemkominfo menggelar acara Editor’s Forum ‘Media Bermartabat untuk Pemilu Berkualitas’ di Sanur, Rabu (29/8/2018). Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber, seperti Prof Dr. Bagir Manan, Bambang Harymurti, Agus Sudibyo dan Ahmed Kurnia.
Acara tersebut diakhiri dengan Deklarasi Masyarakat Pers Bali terkait Pemilu 2019. Deklarasi dibacakan oleh Ketua PWI Bali, IGN Dwikora Putra.
Ada beberapa poin yang menjadi isi Deklarasi Masyarakat Pers Bali. Pertama, menjaga iklim politik yang aman, damai dan kondusif, semestinya menjadi prioritas semua pihak menjelang tahun 2019, di mana Indonesia akan menyelenggarakan Pemilihan Umum.
Kedua, pada tahun politik saat ini, arus komunikasi politik akan terpusat di media massa dan media sosial. Oleh karena itu, penting kiranya menggelorakan kesantunan bermedia kepada seluruh pemilik media, redaktur dan wartawan serta para netizen.
Kesantunan bermedia dalam kaitannya dengan wacana politik akan sangat menentukan sejauh mana masyarakat memaknai Pemilu dan keterlibatan masing-masing dalam Pemilu.
Ketiga, segenap unsur pers nasional, yakni pemilik media, pemimpin redaksi, wartawan dan asosiasi media mesti menyadari kekuatan media dalam menggerakkan opini dan pilihan politik masyarakat.
Oleh karena itu, mutlak bagi mereka untuk senantiasa menjaga spirit independen dan imparsialitas serta senantiasa merujuk pada Kode Etik Jurnalistik dalam menjalankan fungsi jurnalistiknya.
Keempat, segenap partai politik, kandidat, calon legislatif, tim sukses dan simpatisan harus menghindari tindakan-tindakan agitasi dan provokasi menggunakan media massa dan media sosial yang dapat menyebabkan perpecahan masyarakat.
Kelima, para netizen perlu menggunakan media sosial dan media baru lainnya untuk mencari informasi, berjaringan dan berdiskusi. Namun hendaknya di saat yang sama tidak terseret oleh gelombang hoaks dan ujaran kebencian, tidak terpengaruh olehnya dan tidak turut menyebarkannya.
Keenam, sebagai warga bangsa, perlu sama-sama mempertahankan ruang publik bermedia yang kondusif untuk proses pendidikan politik dan pendidikan kewargaan secara keseluruhan.
Usai deklarasi ini, seluruh pemimpin redaksi, redaktur, wartawan, mahasiswa dan netizen yang hadir membubuhkan tanda tangan pada papan yang disiapkan oleh penyelenggara. (ari)