REPORTASEBALI.COM – Segmen milenial diprediksi akan mendominasi pekerja pariwisata dunia kedepan. Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar RI Prof Dr Ir I Gede Pitana M.Sc mengatakan, kajian yang ada menyebutkan pada 2030 nanti, diperkirakan 75 persen pekerja pariwisata adalah kaum milenial.
Gede Pitana menambahkan, kaum milenial memiliki karakteristik yang khas dan berbeda dari sebelumnya. Pola yang diterapkan para kaum milenial ini berubah dari konvensional menjadi digital platform atau berbasis teknologi.
Pergeseran itu, menurut Pitana, telah terlihat di era transisi digital seperti sekarang. Dirinya memberikan contoh, pola sederhana yang dilakukan kaum milenial selalu menggunakan teknologi.
“Dulu kalau mau booking hotel dilakukan secara offline, sekarang tidak. Maka kita perlu analisis tajam, bagaimana karakteristiknya (kaum milenial), bagaimana menggaet mereka, serta produk apa yang perlu kita siapkan sebagai segmen pasar yang berkembang dengan cepat,” jelas Gede Pitana di FK Unud, jalan Sudirman, Denpasar, Kamis, 8 November 2018.
The Second Bali International Tourism Conference tahun ini mengambil tema ‘Millenial Tourism’. Pertemuan itu diharapkan akan menjadikan Bali sebagai pusat kepariwisataan yang siap dengan segala kebutuhannya, terutama sebagai pusat pengetahuan kepariwisataan.
Sehingga apa yang dihasilkan dari Bali akan berpengaruh terhadap kebijakan di tingkat pemerintah pusat.
“Karena pariwisata itu bukan sesuatu yang trial and error, tapi pariwisata itu harus academic base policy. Kita punya banyak kajian baik komprehensif di Bali sendiri maupun komparatif di negara luar,” jelas Pitana.
Konferensi itu juga diharapkan menjadi basis dalam menjalankan kepariwisataan di Bali. Dengan demikian, akan muncul rumusan-rumusan kepariwisataan yang didasarkan pada kajian akademis. (dyu)