REPORTASEBALI, BADUNG – Setelah hampir 5 bulan berlalu, hari jumat 31 juli 2020 pemerintah Bali kembali membuka pintu bagi wisatawan domestik. Wujud apresiasi terhadap penumpang yang tiba melalui bandara I Gusti Ngurah Rai, wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyambut dan mengalungkan bunga kepada para penumpang.
“Keputusan pemerintah Bali, juga dukungan para tokoh, pemimpin adat dan pelaku pariwisata patut kita apresiasi. Tentu keputusan tersebut melalui pertimbangan yang matang.” Kata Ikhwan Syah Nasution Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provindi Bali ditemui belum lama ini saat bincang sore di Canggu.
Menurutnya, Bali sangat terdampak dari pandemi virus corona ini, sebagai salah satu destinasi tujuan wisata dunia, Bali dan masyarakatnya sebagian besar menggantungkan ekonomi dari sektor wisata. Dengan kebijakan lockdown di hampir seluruh Eropa, Amerika, Asia dan Australia hampir 6 bulan turis tidak ada lagi berkunjung ke Bali.
Kerugian sektor pariwisata di Bali di taksir Rp.9,7 Triliun per bulan dan ini menjadi pukulan berat buat perekonomian Bali. Banyak hotel, restoran, cafe, homestay, guest house, agent perjalanan yang tutup sementara atau bahkan gulung tikar. Sekitar 76 ribu pekerja sektor pariwisata di rumahkan atau PHK karena dampak covid 19.
Semua Stake Holder harus terlibat aktif dalam menumbuhkan kembali kepercayaan terhadap Bali sebagai destinasi wisata. JMSI Bali sebagai Organisasi tempat bernaung bagi perusahaan media online di Bali memiliki peran yang sangat strategis dan berkewajiban dalam membantu promosi wisata Bali mengkampanyekan cara baru berwisata.
“Sekarang kita hidup dalam era baru, tatanan baru dalam interaksi kehidupan sosial masyarakat. Covid 19 ini sebuah keniscayaan yang harus di hadapi, kita tidak bisa menolak atau bahkan menganggap tidak ada. Langkah-langkah preventif harus kita lakukan semisal cuci tangan, pakai masker, jaga jarak. Kita harus disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.Terlebih Bali dijadikan sebagai salah satu pilot Project penerapan SOP dan protokol kesehatan cleanliness, healty safety (CHS).” Ujar Ikhwan.
Ia, menambahkan, para pelaku pariwisata di Bali harus proaktif menyambut keputusan pemerintah Bali yang telah membuka diri untuk turis domestik dan secara bertahap diperkirakan bulan september akan menerima turis asing. “Saya kira hotel, penginapan, cafe, taman wisata, pantai harus menyediakan tempat cuci tangan, pengukur suhu tubuh, ruang husus isolasi, masker gratis sebagai upaya preventif meminimalisir penyebaran virus corona ini,” imbuhnya.
Dan tidak kalah penting ditegaskan Iklwan, untuk terus menumbuhkan kepercayaan masyarakat luar kepada Bali. “Jika kita disiplin dan berhasil dalam penerapan protokol kesehatan covid 19 saya yakin dan optimis pariwisata Bali akan cepat pulih kembali.” Tegasnya