Imigrasi Bantah Dugaan Mantan IDF ada di Bali, Yang Benar adalah WN Jerman

0
87

DENPASAR, REPORTASE BALI- Warganet Indonesia mempersoalkan adanya mantan anggota pasukan pertahanan Israel (IDF) menjadi investor di Bali terutama di pusat kawasan pariwisata Bali.  Informasi yang tersebar di akun Instagram https://www.instagram.com/reel/DKtAxPzvHro/?igsh=MWhnMGp2Yzhsa3AxMQ== tersebut dijelaskan bahwa ada dua orang laki dan perempuan atau pasangan tanpa status tersebut merupakan mantan anggota pasukan pertahanan Israel (IDF) menjadi investor di Bali.

Kepala Kantor Imigrasi Denpasar R. Haryo Sakti saat dikonfirmas di Denpasar, Jumat (15/8/2025) mengatakan, informasi tersebut sangat tidak benar. “Informasi itu tidak benar. Imigrasi hanya menelusuri izin tinggal di Bali. Imigrasi tidak bisa masuk terlalu jauh yang melampaui kewenangannya. Imigrasi juga sudah menelusuri orang yang disebut dalam video yang berkembang di media sosial tersebut. Semua pejabat yang berwenang sudah mengecek dan informasi yang berkembang di akun media sosial itu tidak benar,” ujarnya.

Ia menjelaskan, hasil penelusuran yang dilakukan ternyata pasangan bule seperti yang kelihatan dalam akun media sosial tersebut adalah warga negara Jerman dan bukan warga Israel. Dan seluruh dokumen persyaratan sebagaimana layaknya orang asing yang masuk ke Indonesia sangat lengkap, tidak ada yang cacat. Dan bahkan selama berada di Bali mereka tidak melakukan hal-hal yang tidak berkenan atau melanggar hukum yang berlaku di Indonesia.

Pasangan WNA tersebut juga bukan mantan IDF seperti yang diketahui dari postingan dalam video tersebut. Namun, Haryo Sakti mengatakan, dari sisi keabsahan dokumen di Imigrasi,  pasangan tersebut sama sekali tidak menyalahi aturan keimigrasian. Sebab pasangan tersebut adalah warga negara Jerman. “Kita harus sangat hati-hati melakukan penelusuran. Sebab mereka memang investor tetapi dari Jerman. Jangan sampai dengan informasi yang berseliweran di media sosial, dan kemudian disikapi secara salah oleh aparat penegak hukum bisa berakibat fatal, terutama hubungan dengan Jerman dan kita tidak mau hal ini terjadi. Indonesia bisa disalahkan oleh Jerman,” ujarnya.

Baca Juga :   Bisa Kurangi Masalah Hukum, Gubernur Koster Siapkan Perda untuk Dukung Bale Kertha Adhyaksa Jaga Desa dan Umah RJ se-Buleleng

Lalu bagaimana dengan pengakuan dari kedua pasangan tersebut bahwa mereka adalah mantan anggota pasukan pertahanan Israel (IDF)? Menurut Haryo Sakti, hasil penelusuran menunjukkan bahwa keduanya atau salah satu dari mereka memang sebelumnya pernah tinggal di Israel, menempuh pendidikan rendah hingga menengah di Israel. Israel diketahui memang mewajibkan semua warga negaranya untuk wajib militer. Diduga kuat foto-foto yang beredar adalah foto saat mereka saat mengikuti program wajib militer saat tinggal di Israel. Sementara secara keimigrasian, keduanya tercatat sebagai warga negara Jerman. Ia juga menjelaskan bahwa pasangan tersebut sah masuk ke Indonesia, seluruh dokumen persyaratan lengkap dan sama sekali tidak melakukan pelanggaran apa pun di Indonesia.  “Kita harus hati-hati melakukan penelusuran terkait informasi IDF ini. Bisa kita diprotes Jerman, dan Jerman akan mempertanyakan, kenapa warga negara kami dipersulit di Indonesia dan Bali,” ujarnya.