BULELENG, REPORTASE BALI-Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Desa Adat Amertasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng Bali mulai memberi dampak positif bagi masyarakat Bali. Hingga saat ini sudah 22 channel siaran televisi digital sudah mengudara dari tower setinggi lebih dari 115 meter ini dan di atas permukaan laut setinggi 1636 meter. Pembangunan monumental karya Gubernur Bali Wayan Koster ini diapresiasi warga Buleleng.
Kini warga di Bali Utara bebas dari blank spot. Sebanyak 22 channel siaran televisi digital nasional dan lokal telah dinikmati. Hal ini disampaikan warga Buleleng saat peluncuran tahap kedua siaran televisi digital di Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali, Senin (18/8/2015). Peluncuran dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Bali Nyoman Giri Prasta didampingi Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, Forkopimda, pimpinan media massa TV, online, cetak dan sejumlah pihak terkait.
Sejumlah testimoni secara real time disampaikan warga kepada Gubernur Bali yang saat itu diwakili Wagub Giri Prasta. Seperti perwakilan Warga Kubutambahan dari Kantor Desa Tamblang menyampaikan
siaran TV digital dari Turyapada Tower sangat baguss dan jernih.
“Dulu sangat sedikit dapat channel Pak, sekarang banyak. Dulu mau nonton kami harus berbayar cari voucher, sekarang banyak channel. Saat ini dapat 22 channel dengan gambar yang jernih sekali,” kata empat perwakilan warga secara daring dari Kecamatan Sawan, Sukasada dan Kubutambahan.
Warga menambahkan, saat ini tak perlu memasang antena tinggi, karena dengan antena dalam rumah, sudah bisa menangkap sinyal dan jernih. “Kami sangat berterima kasih kepada Gubernur Bali Wayan Koster yang telah bangun Turyapada Tower untuk Bali,” katanya.
Masih secara daring dan real time, warga Desa Sanggah Langit Kecamatan Gerokgak menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Koster, Wagub Giri Prasta dan Bupati Buleleng. Menurut dia, dengan adanya Turyapada Tower sekarang bisa saksikan siaran TV jernih dan akses internet yang lancar. Warga Desa Galungan Kecamatan Sawan mengatakan sudah bisa mengakses
22 siaran TV Digital dengan dengan bagus, jernih tanpa semut. “Terima kasih kepada Gubernur Koster, kami yang di gunung-gunung bisa menonton siaran televisi dengan bagus dan jernih,” katanya. Warga Kubutambahan menambahkan, saat ini hasil survei aparat desa di semua rumah warga sudah maksimal mengakses lancar 22 channel TV digital dengan kondisi sangat bagus.
Gubernur Bali, Wayan Koster, yang diwakili Wagub Giri Prasta dalam kesempatan itu menjelaskan peluncuran ini merupakan kelanjutan dari peresmian tahap pertama pada 18 April 2025, di mana telah diluncurkan sepuluh channel TV Digital yang tergabung dalam Multiplexer (MUX) Viva Group. Channel tersebut meliputi ANTV, TV One, Trans TV, Trans 7, RCTI, MNC TV, GTV, I News, VTV, dan Jagantara TV.
Dalam sambutan Koster yang dibacakan Wagub Giri Prasta mengatakan,
pada peluncuran tahap kedua ini, diluncurkan sebanyak dua belas channel TV Digital. Dimana terdapat dua Multiplexer (MUX) yang baru bergabung di Turyapada Tower yaitu MUX Nusantara TV yang terdapat dua Channel TV yang meliputi (Nusantara TV dan Harum TV) dan MUX TVRI yang terdapat sepuluh channel TV yang meliputi (TVRI Nasional, TVRI Bali, TVRI World, TVRI Sport, MD TV, Kompas TV, Bali TV, Jawapos TV, Garuda TV dan Sinpo TV). “Sehingga total stasiun televisi yang telah bersiaran dari Turyapada Tower berjumah 22 stasiun, dan ke depannya direncanakan akan bertambah hingga lebih dari 32 stasiun,” kata Koster dalam sambutannya.
Menurutnya, meskipun demikian, masih terdapat beberapa titik blank spot di sebagian wilayah Seririt (area tertentu masih belum terjangkau secara optimal), Banjar, dan Kaliasem. Dan pemancar tower ini sudah diuji dengan pengawasan dari KPID Provinsi Bali, dan hasilnya kira-kira menjangkau 90 persen cakupan siaran-lebih tinggi dari target awal studi kelayakan sebesar 80 persen dan jangkuan siaran yang sudah mencapai Kecamatan Gerokgak, Buleleng. “Dengan adanya Turyapada Tower ini diharapkkan mampu memberikan layanan informasi dan hiburan yang lebih jernih, modern dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat khusunya di wilayah Bali Utara,” kata Koster.