MBAY, REPORTASE BALI– Kampus Institut Nasional Flores (INF) bersama CV. Gracela Mbay turun langsung ke lokasi bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo. Empati yang mendalam terhadap para korban banjir ini ditunjuk langsung oleh segenap civitas akademika INF dan CV Gracela. Pimpinan CV Gracela Kristoforus Meo saat dihubungi beberapa awak media Senin sore (15/9/2025) membenarkan keterlibatan total Kampus INF dan CV Gracela terhadap para korban banjir di Mauponggo. “Duka mereka (para korban, red) juga merupakan duka kita juga. Kami mengucapkan duka cita yang mendalam atas musibah ini,” ujarnya.
Ia melanjutkan, duka cita yang mendalam terhadap para korban banjir bandang di Mauponggo tidak cukup dengan hanya menonton dari jauh. Untuk CV Gracela yang dipimpinnya bersama Kampus INF Mbay turun langsung ke lokasi banjir. Timnya memberikan bantuan bahan pokok untuk kebutuhan yang sangat mendesak. Berbagai bahan pokok tersebut dibawa langsung ke pusat bencana dengan dampak yang paling banyak yakni di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo.
Ia meyakini sejak hari bencana pada Senin (08/9/2025) malam, bencana banjir bandang melanda Desa Sawu dan beberapa desa lain di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo. Dalam sejarah, ini merupakan bencana alam berupa banjir terparah yang dialami setidaknya dalam kurun waktu Kabupaten Nagekeo mulai berdiri sejak tahun 2007. Dari data terbaru, setidaknya ada 4 korban meninggal dunia dan 3 korban belum ditemukan. Ada juga korban luka-luka yang meninggal di Rumah Sakit. Status tanggap darurat bencana pun dikeluarkan oleh pemerintah baik daerah, provinsi dan secara nasional. Bantuan demi bantuan terus berdatangan yang diserahkan langsung kepada posko penanganan bencana di wilayah Paroki Wolosambi dan di Kantor Kecamatan Mauponggo. Pemilik kuda lomba Hoga Sawu ini merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu untuk meringankan beban masyarakat di Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, yang dilanda banjir bandang.
Sementara Rektor INF Dr. Yohanes Freadyanus Kasi, M.Pd mengatakan, salah seorang mahasiswa INF asal Mauponggo juga ikut terkena dampak banjir bandang. Rumahnya hilang dalam sekejap. Sebagai wujud rasa empati kepada warga dan salah satu mahasiswanya yang terdampak dari musibah bencana alam tersebut, lembaga pendidikan tinggi yang dipimpin tergerak oleh rasa kemanusiaan yang tinggi. Dengan dukungan dari seluruh mahasiswa, para dosen, tenaga kependidikan bersama CV Gracela, bantuan kemanusiaan dikumpulkan. “Kami bukan hanya mengumpulkan bahan pokok, tetapi puluhan mahasiswa diturunkan ke lokasi untuk membantu TNI, Polri, BPBD, bantu evakuasi, mendirikan tenda, dapur umum dan seterusnya. Dan ini sudah dilakukan sejak hari pertama bencana. Puluhan mahasiswa INF total membantu,” ujarnya.
Selain menurunkan puluhan mahasiswa, berbagai bantuan berupa bahan pokok hingga kayu bakar untuk dapur umum disumbangkan. Bantuan tersebut merupakan sumbangan para mahasiswa dan CV Gracela. Bantuan tersebut berupa beras 500 kg, telur ayam 4500 butir, puluhan dos mie instan, air mineral 100 dos, bumbu dapur dan kayu bakar untuk dapur umum. “Kampus INF dengan puluhan mahasiswa telah menjadi relawan pasca banjir. Saat mendengar berita bencana ini, mahasiswa/i BEM INF yang tergabung dalam relawan diturunkan ke lokasi sekaligus membawa bantuan tahap 1 yang langsung dibawa ke dapur umum. Relawan INF berjumlah puluhan orang. Mahasiswa ini membantu evakuasi bersama TNI dan Polri, mendirikan posko dekat lokasi dan terlibat membantu mencari korban yang belum ditemukan. Sedangkan mahasiswi membantu mamasak di dapur umum dekat lokasi banjir,” ujarnya.
Ia mengatakan, bantuan kemanusiaan ini diharapkan dapat membangkitkan semangat baru bagi warga yang sedang ditimpa bencana. Berdasarkan informasi dari para relawan di lapangan, CV. Gracela dan INF langsung membawa bantuan sembako dan kebutuhan lain ke lokasi yang paling dibutuhkan. Bantuan kemanusiaan yang diantar langsung ke posko. “Kami INF tulus untuk dapat berkontribusi langsung kepada masyarakat yang mengalami kesulitan akibat bencana banjir tersebut. Kami harapkan bantuan dari CV. Gracela dan INF dapat meringankan beban hidup para korban banjir, khususnya dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari selama masa pemulihan,” ungkapnya. Salah satu korban yang rumahnya terbawa banjir merupakan mahasiswa kami yang terdata di semester III Prodi Peternakan saat ini.
Dalam kondisi intensitas curah hujan yang masih ada ini, dirinya mengharapkan masyarakat untuk tetap terus waspada akan potensi terjadinya banjir dan longsor. Langkah siaga bencana sangatlah tepat dalam menghadapi keadaan saat ini demi menyelamatkan diri dan keluarga masing-masing.