Atensi Kesehatan ParaJurnalis, Dua Organisasi Wartawan di Bali Jajaki Kerja Sama dengan RSUP Prof. Ngoerah Denpasar

0
741

DENPASAR, REPORTASE BALI- Kesehatan para jurnalis di Bali menjadi atensi dua organisasi wartawan besar di Bali yakni Ukhuwah Jurnalis Bali (UJB) yang beranggotakan 45 wartawan dari berbagai media dan Perhimpunan Jurnalis (PENA) NTT Bali yang beranggotakan 43 jurnalis yang juga bekerja di berbagai media baik cetak, online dan televisi lokal, nasional dan global. Kedua organisasi jurnalis ini sedang menjajaki kerja sama dengan RSUP Prof. Ngoerah Denpasar untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan segala SOP yang ada.

Penjajakan kerja sama ini diawali dengan audiensi dari dua organisasi wartawan ini dengan yDirektur Layanan Operasional RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma, S.Kp, M.Kes., bersama jajarannya. Ngurah Ketut Sukadarma menyambut baik kedatangan PENA NTT dan UJB. Dalam kesempatan tersebut, dibahas pula tentang peluang kerja sama antara RSUP Prof Ngoerah dan PENA NTT serta UJB. “Kita berbicara terkait dengan bagaimana kita bisa bersinergi. Nah mana kala juga ada niat dari teman-teman komunitas bahwasannya ada semacam kerjasama yang barangkali mengikat,” ungkap Ngurah Ketut Sukadarma.

Salah satu poin kerja sama yang dibahas adalah tentang kemudahan menerima pelayanan kesehatan untuk profesi wartawan. “Misalnya teman-teman jatuh sakit atau kerabat mengalami sakit misalnya, ya ada hal-hal yang barangkali bisa diakomodir di fasilitas institusi kami di rumah sakit,” tuturnya lagi.

Ngurah Ketut tak menutup kemungkinan nanti kerja sama ini dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU). “Tentu kita berharap kerjasama ini juga bisa memberikan kepastian layanan seperti apa yang teman-teman harapkan dari institusi kami. Tentu pasti yang namanya kerjasama, pasti kerjasama yang saling menguntungkan,” tuturnya lagi. Ia juga sepakat bahwa kerja sama ini bukan berarti berharap awak media sakit, tetapi bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka sudah ada solusinya..

Baca Juga :   Koster Canangkan Program Satu Desa Satu Dokter dan Satu Perawat di Seluruh Bali 

Ketua UJB M. Ridwan menilai, langkah UJB dan PENA NTT bekerjasama dengan manajemen RSUP Prof. Ngoerah ini bisa jadi terobosan pertama di Indonesia dalam hal pola layanan kesehatan bagi jurnalis.

”Kami mengapresiasi. Ini merupakan babak baru upaya kongkrit memberikan proteksi kesehatan jurnalis setidaknya dalam fasilitasi layanan,” ujar Ridwan yang juga pemimpin redaksi radarbali.id dan Jawa Pos TV Bali ini.

Kata Ridwan, jurnalis pun bukan robot. Sehingga meski bekerja berpacu dengan deadline, harus memperhatikan kesehatan.  ”Jangan mencari sehat ketika sakit, tapi mari jaga kesehatan ketika sehat,” tukasnya.

Ia berharap sinergi ini mampu memberikan manfaat dan dampak yang lebih luas serta edukasi kepada masyarakat tentang sistem layanan rumah sakit.

Ketua PENA NTT Agustinus Apollonaris Klasa Daton, mengatakan pihaknya berupaya mencari pola kerjasama dengan sejumlah rumah sakit termasuk RSUP Prof. Ngoerah agar ke depan, bilamana wartawan sakit bisa mendapat kemudahan dan kecepatan pelayanan di rumah sakit.

“Di saat sehat, wartawan kelihatan begitu gagah, elegan, mewawancarai narasumber. Wartawan berteman dengan siapa saja dan dekat dengan siapa saja, kapan dan dimana saja,” kata Agustinus Apollonaris yang juga pemimpin redaksi Posbali.net tersebut.

Namun di saat sakit dan terbaring lemas di tempat tidur atau di rumah sakit, lanjut Apollo sapaannya,  tak ada juga yang memperdulikan. “Hanya istri dan anak-anak dan kerabat yang mendampingi atau membesuk di rumah sakit,” ucapnya. Untuk itu kerja sama ini sangat membantu jurnalis yang tergabung dalam UJB dan PENA NTT Bali agar bisa terbantu dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan dengan tetap melalui SOP yang ada.