DENPASAR, REPORTASE BALI- Bali bergerak serentak menjalankan Gotong Royong Semesta Berencana dengan penanaman bibit pohon dan bersih sungai pada Minggu siang hingga sore (26/10/2025). Pemprov Bali dan Forkopimda dipimpin langsung Gubernur Bali Wayan Koster menjalankan gotong royong di Desa Bongkasa Pertiwi Kabupaten Badung tepatnya di DAS Sungai Ayung. Acara digelar dalam rangkaian perayaan Rahina Tumpek Wariga. Sementara Pemkot/Pemkab se Bali dipimpin walikota dan bupati menggelar kegiatan serupa di wilayahnya.
Di DAS Ayung Desa Bongkasa Pertiwi, Gubernur Koster didampingi Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa, Wakil Bupati Bagus Alit Sucipto, Danrem 163/Wira Satya Ida Dewa Agung Hadisaputra, Forkopimda lainnya. Dalam kesempatan ini, Koster didapuk sebagai pemimpin apel Gotong Royong Semesta Berencana yang dihadiri aparat TNI, ASN, pecalang, elemen masyarakat, dan komunitas lingkungan.
Gubernur Koster menyatakan, gotong royong semesta berencana akan dilakukan secara rutin berkelanjutan guna mewujudkan Bali hijau dan harmoni sesuai visi nangun sat kerthi loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana dalam Bali Era Baru 100 tahun kedepan tahn 2025-2125.
“Saya sudah koordinasi dengan Bapak Pangdam IX dan semua pihak terkait, bahwa kegiatan tanam pohon dan bersih sungai ini akan digelar setiap bulan, supaya Bali hijau dan memperluas tutupan wilayah seluruh Bali (cakupan vegetasi DAS, red) ,” kata Gubernur Koster.
Gubernur Koster menjelaskan, jika Gotong Royong ini dilakukan secara rutin setiap bulan mulai dari tingkat pemerintah, hingga desa, kelurahan dan desa adat, maka pengurangan tumbuhan dan tanaman pohon yang diekspos oleh Bapak Menteri LH bertahap bisa teratasi. “Secara bertahap kita lakukan ini hingga empat tahun ke depan kita bisa menutupi luasan hektare yang ada. Dan hari ini, kita total luasan tanam pohon lebih dari 500 hektare,” kata Koster.
Koster menyampaikan, penanaman pohon dan bersih sungai telah dilakukan serentak di seluruh Bali. Jumlah Peserta seluruh Bali yang mengikuti gotong royong semesta berencana sebanyak 29.289 orang. Luas lahan penanaman pohon sekitar 591,39 ha dengan jumlah bibit yang di tanam 35.750 ribu pohon.
Jumlah personal yang bersih sungai-sungai se Bali sebanyak 35.600 orang. “Kita harus pelihara sungai karena kalau sungai dan airnya mati pasti kita juga gak bisa hidup lagi,” jelas Gubernur Bali dua periode. Koster mengatakan, panjang sungai-sungai seluruh Bali yang dibersihkan sekitar 492,2 km persegi. Pelaksanaan kegiatan di tingkat provinsi dipimpin Gubernur Bali dan dijalan kan bersama. Sementara kabupaten/kota dipimpin walikota/bupati. Gotong royong semesta berencana merupakan rangkaian Rahina Tumpek Wariga. Sekarang saatnya manusia memberi dengan menanam pohon kembali, agar manusia tidak hanya selalu mengambil/memetik hasil dari tumbuh-tumbuhan.
Koster menjelaskan, kegiatan di tingkat provinsi dilaksanakan di 3 lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu: Sungai/Tukad Ayung, Tukad Badung, dan Tukad Mati.
Tukad Ayung, panjang 71,79 km, melintasi 4 Wilayah (Bangli, Gianyar, Badung, dan Denpasar); melintasi 7 Kecamatan; dan melintasi 25 Desa.
Tukad Badung, panjang 19,60 km, melintasi 2 Wilayah (Badung dan Denpasar); melintasi 5 Kecamatan; dan melintasi 15 Desa/Kelurahan.
Tukad Mati, panjang 22,41 km, melintasi 2 Wilayah (Badung dan Denpasar); melintasi 5 Kecamatan; dan melintasi 13 Desa/Kelurahan.
Di tingkat Kabupaten (di luar Bangli, Badung, Gianyar, dan Denpasar), yaitu: Jembrana, Buleleng, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan, kegiatan dilaksanakan di wilayah DAS yang menjadi prioritas masing-masing Kabupaten, dengan mempertimbangkan tingkat kerawanan bencana.
“Sebanyak 25 jenis bibit pohon yang ditanam antara lain Jepun, Jempiring, Sandat, Pucuk Merah, Cempaka, Durian, Alpukat, Nangka, Kelapa Genjah, Klengkeng, Sukun, Mangga, Pule, Cemara, Badung, Beringin, Trembesi, Mahoni, Tabebuya, Jati, Ketapang Kencana, Ketapang Laut, Ketimus. Pohon ini untuk kebutuhan upakara, sumber pangan, kesehatan dan keseimbangan ekologis,” jelas Koster.
Secara khusus, kata Gubernur Koster Kegiatan bersih sungai dilaksanakan dengan tujuan untuk membersihkan sumbatan-sumbatan dan kotoran yang menghambat aliran air sungai dan mengakibatkan banjir, guna mengantisipasi musim hujan yang puncaknya terjadi pada bulan November-Desember 2025, lanjut Januari-Februari 2026. “Terimakasih tiang sampaikan kepada Danrem 163/Wira Satya dan jajaran, Kapolda Bali dan jajaran, bupati dan walikota se Bali, pegawai pemprov dan kota kabupaten kelurahan, desa dan desa adat, komunitas yang berpartisipasi aktif sukseskan gotong royong semesta berencana pada Minggu 26 Oktober 2025. Kita akan terus bergerak mantap jalankan gotong royong semesta berencana untuk jaga Bali dan pastikan masa depan berkualitas dan berdaya saing,” kata Koster.
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa mengatakan, Pemkab Badung dan semua stakeholder terkait akan bergerak serentak menjalankan Gotong royong semesta berencana di seluruh wilayah Badung. “Kami akan serentak melakukan kegiatan seperti ini. OPD akan menjadi bapak angkat wilayah-wilayah di 62 desa/kelurahan, yang terdiri dari 46 desa dan 16 kelurahan. Jumlah ini tersebar di 6 kecamatan di seluruh wilayah Badung,” kata Adi Arnawa.
Mantan Sekda Badung ini mengatakan setiap bulan, dirinya dan wakil bupati, Sekda dan seluruh kepala OPD (Organisasi perangkat daerah ) akan menyebar ke seluruh lingkungan di Badung. “Setiap bulan rutin dilakukan kegiatan seperti ini saya yakin kita bisa edukasi masyarakat agar semangat budaya gotong royong kembali hidup lagi dan kawasan kita akan menjadi bersih,” katanya.
Usai penanaman bibit pohon dan bersih sungai, Gubernur Koster langsung menggelar live video conference bersama seluruh kepala daerah untuk mendengar hasil kegiatan serupa di daerahnya. Sejumlah kepala daerah yang melaporkan langsung aksi gotong royong yakni Bupati Tabanan Komang Sanjaya, Bupati Jembrana Kembang Hartawan, Bupati Klungkung Made Satria, Wakil Bupati Bangli Wayan Diar, Bupati Karangasem I Gusti Parwata alias Gus Par, Wakil Bupati Gianyar AA Gde Mayun.




















