REPORTASEBALI.COM – Dalam pemantauan ke pos pengungsi, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak memberikan pernyataan pemberitaan terkait aktifitas Gunung Agung.
“Kalau saya melihat pemberitaan yang ada cukup dibesar-besarkan. Kenyataannya para pengungsi dalam kondisi cukup baik, mereka senang, tidak tertekan,” kata Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak di Pos penampungan ternak di Desa Nongan, Karangasem, Bali, Selasa, 5 Desember 2017.
Dalam pengamatan Pangdam IX/Udayana, para penyintas mampu beradaptasi dengan lingkungan barunya. Pemerintah menyediakan semua kebutuhan pengungsi, termasuk memikirkan ternak warga dengan membangun pos evakuasi ternak.
“Bukan hanya posko ternak saja tapi juga kebutuhan pakan,” jelas Mayjend TNI Komaruddin Simanjuntak.
Dalam perbincangannya dengan pengungsi, dikatakan Pangdam IX/Udayana, warga tidak lagi khawatir dengan situasi bencana yang tengah mendera mereka. Mengingat, kebutuhan vital pengungsi bukan hanya kecukupan logistik, tapi juga mendapatkan kesempatan untuk tetap bekerja.
“Karena apa, semua pakan sapi ditanggung pemerintah. Jadi memilih, sapinya dan dianya disini (posko),” ujar Pangdam IX/Udayana.
Mayjend TNI Komaruddin Simanjuntak menegaskan, peran tentara yakni ikut mengamankan pada situasi darurat. Dalam erupsi Gunung Agung, masyarakat yang berupaya masuk ke daerah rawan bencana (KRB) III, dipastikan tidak diijinkan. Termasuk, ternak yang masih di KRB III, ditegaskan Komaruddin, harus diungsikan agar tidak ada alasan lagi masuk ke KRB III.
TNI AD menerjunkan 600 personil termasuk dari Satuan Bantuan Tempur Yon Zipur 18/YKR.
“Apapun diminta rakyat pasti dibantu Tentara (TNI),” tegas Pangdam IX/Udayana.
Ditegaskan pula, dalam penanganan bencana Gunung Agung, badge Babinsa untuk sementara diganti dengan badge bertuliskan ‘Gunung Agung’.
Kunjungan Pangdam IX/Udayana sekaligus membawa bantuan berupa pakan ternak rumput gajah sebanyak 6 Motor Viar, dan 250 dus mi instan. (day)