Gelar Sarasehan, MPRB Bedah Peran Perempuan Bali dari Zaman Kemerdekaan hingga Era Kekinian

0
460

REPORTASEBALI.ID, DENPASAR – UPTD Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) menggelar sarasehan bertajuk “Peranan Perempuan dalam Perjuangan Rakyat Bali” di Aula Bajrasandi Denpasar, Rabu (30/6/2021). Hadir sebagai narasumber antara lain pakar sejarah dan budaya I Gusti Ngurah Seramsara, dosen Institut Seni Indonesia Denpasar, dan aktifis perempuan Bali Ni Luh Riniti Rahayu, dosen di Universitas Ngurah Rai Bali.

Sarasehan tersebut digelar agar bisa menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air dan juga mengedukasi masyarakat bahwa di Bali ada juga sosok pejuang perempuan yang sangat fenomenal di masa lalu dan kini. Perempuan Bali sesungguhnya memiliki sejarah panjang di kancah perjuangan dan politik di Bali.

Kepala Seksi Informasi Masyarakat UPTD MPRB Ni Luh Putu Dewi Ardianti, sarasehan ini lebih kepada menumbuhkan rasa cinta tanah air dan sejarah perjuangan perempuan di Bali. Salah satunya adalah yang ada di Museum Bali ini.

“Banyak masyarakat tidak tahu apa isi dari MPRB. Disini ada pejuang perempuan, yang sangat fenomenal di masa lalu,” ujarnya. Nilai ini yang harus diketahui oleh perempuan Bali dan juga generasi muda pada umumnya. Sosialisasi ini harus terus dijalankan oleh MPRB agar kecintaan generasi muda Bali terhadap museum dan apa isinya semaki besar.

Kepala UPTD MPRB, I Made Artana Yasa mengatakan, MPRB memiliki diorama yang menggambarkan tentang semangat perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa. “Spirit inilah yang kami angkat dalam sarasehan, yaitu peran perempuan dalam perjuangan rakyat Bali,” ungkapnya. Pihaknya berharap, hasil sarasehan ini utamanya kaum perempuan menjadi motivasi untuk berjuang di segala bidang. Baik itu ekonomi, ekonomi, hingga pertahanan.

“Kita harus berbangga terhadap kaum perempuan Bali yang telah mampu menduduki posisi-posisi yang strategis. Kedepannya dengan keterampilan yang dimiliki juga diharapkan mampu mengimbangi posisi kaum laki-laki,” jelasnya.

Baca Juga :   Dibuka Untuk Umum, JNE Content Competition 2024 Kembali di Gelar

Sarasehan ini juga bertujuan agar perempuan di Bali saling menyayangi dan menguatkan, sehingga mampu menjadi perempuan yang luwih, perempuan yang bisa berkiprah di segala sisi. “Kami juga melibatkan anak-anak muda dan juga pramuka dalam sarasehan ini. Itu untuk menumbuhkan generasi muda yang cinta tanah air, museum, dan juga kebudayaan. Mereka tidak harus bergantung budaya luar, akan tetapi kembali kepada jati diri kita, cinta budaya Indonesia, khususnya budaya Bali,” harapnya.