Gandeng KKP dan WWF, IOH Luncurkan Program Konservasi Laut di Jembrana

0
452
Gandeng KKP dan WWF, IOH Luncurkan Program Konservasi Laut di Jembrana

REPORTASEBALI, JEMBRANA – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meresmikan program konservasi laut di Desa Perancak, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (4/8/2022).

Peresmian tersebut dilakukan bersama Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), WWF, dihadiri Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama jajarannya di Forkompinda Kabupaten Jembrana, para presiden direktur di IOH dan jajarannya.

Sementara dari IOH hadir antara lain President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, Director and Chief Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Muhammad Buldansyah, dan Chief Technology Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Desmond Cheung Program konservasi tersebut merupakan hasil CSR dari IOH yang sangat konsen dengan lingkungan hidup.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meresmikan program konservasi laut di Desa Perancak, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (4/8/2022).

Peresmian tersebut juga merupakan rangkaian kampanye Bulan Cinta Laut milik KKP. IOH lakukan rehabilitasi habitat laut, pengelolaan sampah plastik di daerah pesisir, penguatan komunitas konservasi penyu, dan penguatan komunitas di lingkungan sekitar Jembrana, Bali.

Konservasi ini untuk melanjutkan kesuksesan mergernya dengan terus berinovasi dan memberikan manfaat untuk bangsa dan negara. Dengan skala yang lebih besar dan finansial yang semakin kuat, IOH meluncurkan program CSR Konservasi Laut di Jembrana, Bali, yang berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.

Program ini memiliki 4 utama yang berfokus pada rehabilitasi habitat laut, pengelolaan sampah plastik di daerah pesisir, penguatan komunitas konservasi penyu, dan penguatan masyarakat di lingkungan sekitar. Program ini juga merupakan kolaborasi bersama World Wildlife Fund (WWF) dan melibatkan beberapa komunitas pegiat lingkungan seperti Komunitas Kurma Asih serta beberapa wisatawan asing.

President Director & CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengatakan, sejak IOH resmi memulai perjalanannya pada 4 Januari 2022, kami memiliki misi untuk memberikan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan, dan memberdayakan setiap orang Indonesia.

Baca Juga :   BMKG Deteksi Bibit Siklon Tropis 94W

“Melalui program CSR Konservasi Laut di Jembrana, kami berkomitmen untuk berperan aktif dalam menciptakan kawasan konservasi laut yang lebih sehat dengan dukungan penuh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI serta Berbagai komunitas pegiat lingkungan. Hal ini sejalan dengan UN Sustainable Development Goals (UN-SDGs) nomor 14: Ekosistem Lautan, melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan dan samudera untuk pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, konservasi lingkungan adalah bagian dari program ekonomi biru. “Ini adalah bagian dari program ekonomi biru yang sangat baik sekali. Di mana implementasinya ada peran aktif semua pihak mulai dari pelaku usaha, pemerintah hingga kelompok masyarakat dalam menjaga kesehatan laut. Saya harap program ini dapat menginspirasi pihak lain untuk bersama-sama menjaga ekosistem kelautan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” terang Menteri Trenggono.

Menteri Trenggono menambahkan, salah satu kegiatan dalam program konservasi laut yang diluncurkan sejalan dengan Program Bulan Cinta Laut (BCL) yang digagas pihaknya. BCL merupakan program ekonomi biru KKP untuk mengurangi pencemaran sampah plastik di laut, dengan melibatkan multipihak.

“Pengelolaan sampah plastik di daerah pesisir yang ada di program konservasi laut ini, sejalan dengan program BCL-nya KKP. Semakin banyak yang terlibat, tentu persoalan sampah semakin cepat kita tuntaskan. Dan Agustus nanti, kami akan menggelar pre event BCL di Mandeh, Sumatera Barat dan kick-offnya Oktober nanti di Bali,” urain Menteri Trenggono.

Kawasan Jembrana dipilih karena memiliki potensi menjadi kawasan konservasi seluas 3.500 hektar yang memiliki target nilai konservasi tinggi untuk biota laut yang terancam punah (penyu dan hiu), habitat penting lautan (bakau, lamun dan terumbu karang), potensi perikanan (lemuru dan ikan karang), tempat budidaya ikan dan udang serta ekowisata bahari.

Baca Juga :   Percepat Pemulihan Ekonomi, Krista Exhibitions Gelar Pameran Internasional Bali Interfood 2023

Selain itu, Jembrana merupakan 1 dari 14 prioritas pantai lokasi peneluran penyu di Indonesia. Program Konservasi Laut dari IOH merupakan upaya bersama dalam melindungi habitat laut. Berkolaborasi dengan komunitas Kurma Asih, IOH turut menjaga populasi penyu dari ancaman perburuan serta menjaga ekosistem laut lainnya seperti bakau, rumput laut, dan terumbu karang.

“Kami berharap program ini dapat bermanfaat bagi kelangsungan biota laut dan tentunya dalam jangka panjang akan meningkatkan kualitas hidup lebih dari 7000 nelayan di pesisir Jembrana,” ujarnya.