
REPORTASEBALI, BULELENG – Pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Puri Bunda Buleleng memasuki tahap akhir. Hal ini ditandai dengan dilakukan topping off ceremony yang digelar dari lantai 3 gedung baru RSIA Puri Bunda Buleleng pada Sabtu siang (24/12/2022).
Dirut RSIA Puri Bunda IB Semadi Putra mengatakan, sebelum melakukan topping off ceremony, pembangunan fisik sudah dilakukan kurang lebih selama 7 bulan sejak ground breaking pada tanggal 28 Mei 2022 oleh bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat itu.

“Hari ini kita melakukan satu tahapan penting pembangunan RSIA Puri Bunda Singaraja. Sebab, topping off ceremony ini menandai diselesaikannya fase konstruksi struktur sipil dengan lancar dan tepat waktu, atas perkenan Tuhan Yang Maha Kuasa dan kolaborasi kuat para pemangku kepentingan,” ujarnya.
Ia mengatakan, Pemerintah Daerah Buleleng memberi sambutan dan dukungan kuat melalui persiapan perancangan yang matang dikonsultasikan secara intensif dengan Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perizinan. “Semua proses perizinan dilakukan sesuai mekanisme, protap yang ketat. Dan tidak ada hal yang sulit dalam proses karena semuanya dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada,” ujarnya.

Semadi Putra memberikan apresiasi yang sangat besar kepada Pemkab Buleleng yang sudah banyak membantu seluruh proses yang ada. Membantu bukan berarti melangkahi prosedur yang baku. Semuanya sesuai dengan mekanisme yang ada mulai dari Dinas Perizinan, PUPR, Izin ABT. Ia juga mengakui adanya dinamika yang ada di masyarakat.
Namun semuanya sudah diklarifikasi, sudah dijelaskan, dan masyarakat sudah memahaminya. Dinamika terjadi saat adanya sejumlah warga yang protes karena proses pembangunan yang brisik. Namun saat dijelaskan bahwa kebisingan terjadi saat dilakukan pengecoran. Sebab secara teknis, proses pengecoran tidak bisa jeda karena pertimbangan kualitas bangunan.
“Kita sudah jelaskan. Sudah klarifikasi. Ini hanya hanya miskomunikasi saja. Setelah dijelaskan soal pertimbangan kualitas fisik bangunan, pengecoran tidak bisa dijeda, sehingga harus diselesaikan dalam beberapa hari. Kebisingan selesai saat pengecoran selesai dan pekerjaan dilakukan dalam waktu normal saja,” ujarnya.
Setelah tahapan akhir pembangunan, saat ini pihaknya sedang melakukan proses sertifikasi layak fungsi (SLF) dan perekrutan tenaga medis dan dan non medis. Proses tersebut saat ini sudah berjalan. Dijadwalkan, pada Juni atau Juli tahun 2023, seluruh pekerjaan fisik sudah final. Setelah itu SLF dan perekrutan tenaga selesai maka RSIA Puri Bunda Buleleng bisa beroperasi.
“Kita targetkan tahun 2023 semuanya sudah selesai. Sehingga pelayanan kepada masyarakat juga sudah bisa dilakukan secepatnya atau maksimal tahun 2024 sudah bisa melayani masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu Manajer Construction IB Wiranatha mengatakan, dari seluruh proyek rumah sakit yang pernah ditanganinya, pembangunan RSIA Puri Bunda dinilai sangat lancar dari semua sisi. Sepanjang durasi fase konstruksi struktur ini, RSIA Puri Bunda mencatat zero accident atau kecelakaan kerja nihil, sebagai wujud komitmen korporasi yang bergerak di sektor kesehatan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja bagi seluruh pekerja konstruksi dan masyarakat sekitar.
Puri Bunda menerapkan kontrol ketat terhadap kemajuan proyek melalui inspeksi mingguan berikut rapat koordinasi intensif dengan para pemangku kepentingan melalui pendekatan kolaboratif Manajemen Proyek Konstruksi. Inovasi-inovasi teknik sipil dan manajemen proyek diterapkan untuk kendali mutu, biaya dan waktu.
Memasuki tahun 2023, Manajemen Proyek Konstruksi memasuki pekerjaan Arsitektur, Instalasi Infrastruktur Utilitas Bangunan termasuk Mechanical Electrical & Plumbing, Desain Interior dan Eksterior, Landscaping untuk selanjutnya meraih Sertifikat Layak Fungsi bagi bangunan gedung Rumah Sakit.
Sementara itu Manajemen Proyek Operasi secara bersamaan memasuki fase pengadaan alat-alat kesehatan, sistem informasi manajemen rumah sakit, penyediaan dan pengorganisasian sumberdaya manusia, membangun kerjasama dengan fasilitas pelayanan kesehatan di kabupaten Buleleng dan memenuhi persyaratan-persyaratan untuk memperoleh izin Operasional Rumah Sakit pada tahun 2023. “Menjelang tahun 2024 Puri Bunda diharapkan telah dapat mempersembahkan layanan kesehatan berkualitas bagi bunda dan ananda dengan sentuhan personal sehangat keluarga,” ujarnya.
Fasilitas tindakan terintegrasi di satu lantai meliputi Layanan Ambulan, Unit Gawat Darurat fam Ruang Isolasi, Ruang Bersalin, Kamar Operasi, Ruang Pemulihan, Ruang Intensive-Care, Unit Diagnostik Laboratorium, USG dan Rontgen, Ruang Bayi, akan memungkinkan akses layanan kesehatan responsif dengan standar layanan terbaik Puri Bunda bagi masyarakat Singaraja khususnya, dan Buleleng pada umummya.
Layanan Rawat Jalan melalui Poliklinik untuk pasien Ibu dan Anak dan Layanan Rawat Inap yang telah mengadopsi Standar KRIS dan kamar rawat inap VIP untuk keluarga yang hendak mempersembahkan kasih sayang terbaik bagi bunda dan ananda tersedia di lantai ke 2 dan 3.