
BANGLI, REPORTASEBALI – Ratusan anggota keluarga besar Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Puri Bunda Bali menggelar outbound dan gathering Akbar di Kintamani Bangli, Sabtu (25/11/2023).
Peserta outbound dan gathering adalah para rekan kerja, dokter, perawatan, staf administrasi, para mitra korporasi, BPJS, Asuransi, klinik, apotik, perbankan dan lembaga keuangan lainnya.
Sebelumnya RSIA Puri Bunda juga menggelar Semarak Puri Bunda Festival 2023 pada Minggu (12/11/2023) lalu di Taman Kota Lumintang. Kegiatan ini juga digelar dalam rangka menyambut HUT ke-20 Puri Bunda, Hari Kesehatan Nasional, dan Hari Ayah Indonesia.
Dalam acara tersebut, RSIA Puri Bunda menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan, antara lain senam hamil, dance cardio, band performance, cek tensi dan gula darah, serta lomba bayi merangkak, mewarnai, fashion show, dan ayah siaga.
Komisaris PT Puri Bunda dr Made Suyasa Jaya SpOG(K) menyampaikan, outbound dan gathering dihelat sebagai bentuk rasa syukur RSIA Puri Bunda, yang sejak awal didirikan memang fokus pada kesehatan ibu dan anak. Salah satunya adalah kualitas anak usia 1000 hari pertama.
“Hari ini adalah outbound dan gathering dengan para rekan Puri Bunda, para mitra Puri Bunda, seluruh korporasi, para vendor, sebagai bentuk ucapan syukur dan terima kasih kepada seluruh rekan, vendor, mitra yang selama ini sudah bekerja dengan sangat baik hingga RSIA Puri Bunda berusia 20 tahun. Ini adalah moment syukur, dimana RSIA Puri Bunda tetap konsisten menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi ibu yang akan melahirkan,” ujarnya.
Menurutnya, konsistensi ini sudah diwujudkan sejak 20 tahun terakhir ini. Itulah sebabnya, RSIA Puri Bunda sudah seringkali ditawarkan agar menjadi rumah sakit umum saja. Namun tawaran itu terus ditolak.
Seluruh manajemen, komisaris dan para vendor dan mitra sudah berkomitmen untuk terus menjaga idealisme awal agar RSIA Puri Bunda tetap menjadi tempat yang aman bagi ibu yang melahirkan.
Bahkan sekarang RSIA Puri Bunda bergerak lebih maju lagi yakni edukasi ayah siaga, kesehatan ibu hamil atau selama anak masih dalam rahim. Sudah selama 20 tahun RSIA Puri Bunda konsisten dengan idealisme awal. Hal ini menyebabkan RSIA Puri Bunda memiliki branding tersendiri dalam masyarakat.
“Ibu hamil yang akan melahirkan itu memiliki harapan yang begitu tinggi terhadap RSIA Puri Bunda agar melahirkan dengan selamat. Ibaratnya mereka menggantungkan hidupnya hanya dengan sehelai rambut. Risiko orang melahirkan itu begitu dekat dengan maut. Dan kita ingin memenuhi harapan para ibu yang akan melahirkan tersebut, dengan membuat mereka senyaman mungkin,” ujarnya.
Dirut RSIA Puri Bunda IB Semadi Putra, SpOG mengatakan, setelah melayani masyarakat selama 20 tahun dengan branding tersendiri yakni membuat rasa nyaman ibu hamil yang akan melahirkan, RSIA Puri Bunda ingin melakukan pelayan media berbasis teknologi. Selain itu pihaknya akan mengembangkan jaringan dengan semua pihak.
Sebab bila jaringan kuat maka akan mendapatkan banyak keuntungan seperti sharing resource dan masih banyak kemudahan lainnya. Kerja sama ini bisa saling membantu pelayanan secara berkualitas. Karena pelayanan yang berkualitas ini maka RSIA Puri Bunda tidak merasa tersaingi atau disaingi dengan RS lainnya dengan pelayanan yang sama.
“Kami memandang bahwa hadirnya RS lain dengan visi yang sama bukan merupakan pesaing, tetapi justeru mengubah cara pandang dengan melayani pasien secara berkualitas. Ini akan meningkatkan kesempatan dan peluang untuk melayani secara berkualitas. Tidak menggunakan paradigma kompetisi tetapi peluang untuk meningkatkan kualitas pelayanan,” ujarnya. Pada akhirnya masyarakat yang akan menentukan dan memilih RS mana yang menurut mereka paling aman dan nyaman.
Terkait dengan pelayanan berbasis teknologi, menurut Semadi Putra, yang ingin dikejar adalah digital hospital. Rumah sakit yang berbasis digital. Pengalaman selama pandemi covid-19 memberikan kesempatan bagi RS untuk mengembangkan digital hospital.
Saat ini krisis manajemen terjadi. Namun RSIA Puri Bunda tidak mengurangi gaji, tidak PHK, bagaimana harus isolasi dan seterusnya. Ini adakah tantangan kita di masa yang akan datang untuk mengembangkan digital hospital.