Proyek Marina Internasional KEK Kura Kura Bali Tetap Berjalan, Keselamatan Warga akan Diutamakan

0
59

DENPASAR, REPORTASE BALI- PT Bali Turtle Island Development (BTID) mengutamakan keamanan dan keselamatan dalam menyiapkan lingkungan kerja proyek yang kondusif di lokasi pembangunan Marina Internasional di KEK Kura Kura Bali. Pembangunan Marina Internasional KEK Kura Kura Bali ini tetap akan berjalan pasca pembongkaran pelampung pembatas beberapa waktu lalu secara bersama-sama baik dari PT BTID, pemerintah setempat dan masyarakat di Serangan. Head of Communication PT BTID Zakki Hakim mengatakan, sebagai bentuk keseriusan dalam menjaga keamanan dan keselamatan, BTID berkoordinasi dengan Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Polairud dan Satpol PP Provinsi Bali, yang akan turun langsung mendukung pengawasan selama satu bulan ke depan dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat dan pendampingan dalam pemasangan rambu-rambu peringatan di darat dan di laut.

“Pendampingan pemasangan rambu-rambu peringatan darat dan laut ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas konstruksi infrastruktur marina di area proyek berjalan aman dan tertib, sesuai regulasi, dan tidak mengganggu keamanan dan
keselamatan bagi masyarakat yang ketepatan melintas,” ujarnya di Denpasar, Jumat (7/3/2025).

Zakki Hakim menegaskan, keamanan dan keselamatan masyarakat bukan sekedar formalitas, tetapi menjadi fokus utama selama proses pembangunan Marina Internasional KEK Kura Kura Bali. Hal ini untuk menindaklanjuti pelepasan pelampung pada Senin (3/3/2025) lalu. Oleh karena proses pembangunan terus berjalan, maka PT BTID bersama instansi terkait resmi memasang rambu-rambu peringatan keamanan dan
keselamatan di lokasi proyek infrastruktur Marina Internasional. Sesuai anjuran dan arahan dari instansi yang berwenang, pemasangan ini disaksikan langsung oleh
perwakilan dari berbagai instansi, menegaskan komitmen bersama dalam memastikan seluruh aktivitas di kawasan berjalan lancar dan sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku.

Baca Juga :   Memeriahkan HUT RI ke - 73 I Ketut Rochineng Hadirkan Pementasan Seni Budaya Kolaborasi

Rambu-rambu peringatan laut dan darat ini bukan hanya sekedar prosedur standar, tetapi juga agar semua pihak semakin memahami pentingnya keamanan dan keselamatan di sekitar proyek dan tetap dapat menjalankan aktivitasnya dengan nyaman tanpa insiden atau kecelakaan kerja. “Perlu diingat, penanda peringatan keamanan ini fungsinya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, nelayan di Serangan, bahwa kondisi di area ini harus hati-hati. Lokasi ini cukup curam juga, ada palung dan sebagainya. Maka untuk keselamatan nelayan, ada penanda ini,” ujar Putu Sumardiana, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali pada saat meninjau lokasi area Marina.

Zakki kembali menegaskan, keberadaan rambu-rambu ini juga membantu memitigasi resiko di area konstruksi dan memastikan lingkungan kerja tetap aman bagi semua. “Pentingnya ada tanda ramburambu dipasang disini, untuk memberi peringatan bahwa areal ini cukup berbahaya. Nantinya juga akan ada lebih banyak lagi kegiatan konstruksi alat-alat berat yang berlalu lalang, baik di darat maupun di air,” jelas Zakki Hakim.

Upaya ini didukung oleh berbagai pemangku kepentingan yang turut hadir dalam pemasangan rambu-rambu keselamatan, di antaranya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Pengawas Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Administrator KEK, Satpol PP Provinsi Bali, Lurah Serangan, Ketua LPM Desa Serangan, dan perwakilan instansi terkait lainnya. BTID selama ini rutin menjalin komunikasi dengan kelompok masyarakat yang merupakan bagian dari 13 kelompok nelayan dan mewakili sekitar 400 nelayan pesisir, laut lepas, terumbu karang, dan rumput laut.

Semua pihak yang ditemui, termasuk semua Kepala Lingkungan (Kaling) Desa Serangan dan perwakilan kelompok nelayan, memahami pentingnya keamanan dan keselamatan selama proses konstruksi marina internasional. Perwakilan para Nelayan Serangan ini mengatakan bahwa selama ini mereka tetap dapat mengakses mayoritas dari sekitar 20 km total garis pantai Pulau Serangan, termasuk area KEK Kura Kura Bali. Dari pemantauan yang didapat selama ini, hanya ada sekitar delapan nelayan pesisir dari 400 nelayan yang rutin masuk KEK untuk menjala atau menjaring di area perairan dekat konstruksi Marina, pada musim tertentu.

Baca Juga :   Jalin Komunikasi dan Silaturahmi dengan Media Online, Gubernur Koster Temui DPW Bali IMO-Indonesia

PT BTID juga mengajak semua pihak, termasuk masyarakat sekitar, untuk bersama-sama menjaga ketertiban serta mendukung kelancaran proyek ini. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama, agar pembangunan berjalan dengan optimal. Dengan pengelolaan yang tertib, aman, dan sesuai regulasi, proyek Marina Internasional di KEK Kura Kura Bali akan menghadirkan infrastruktur maritim internasional. Pembangunan ini juga akan berdampak positif bagi perekonomian daerah, membuka lapangan kerja, serta memperkuat sektor pariwisata berkualitas di Bali dan Indonesia.

Kura Kura Bali adalah Kawasan Ekonomi Khusus untuk Pariwisata Berkualitas dan Industri Kreatif, yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia pada April 2023, dan dikelola oleh PT Bali Turtle Island Development (BTID) sebagai Master Developer. Dengan luas 498 hektare, Kura Kura Bali adalah destinasi dengan semangat Bali modern yang mengintegrasikan kekayaan warisan budaya Bali yang berakar pada filosofi Tri Hita Karana, yaitu mewujudkan harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas.
Dengan fokus pada gaya hidup marina, komunitas berbasis pengetahuan, dan pencapaian kualitas hidup secara menyeluruh, Kura Kura Bali menciptakan peluang untuk era baru pariwisata, industri inovatif, dan well-being yang holistik. Berdasarkan penghormatan terhadap tradisi dan didorong oleh perencanaan yang matang, Kura Kura Bali berupaya membentuk masa depan di mana budaya dan modernitas hidup berdampingan dan menjadi pemimpin dalam pembangunan yang bertanggung jawab untuk memberikan nilai berkelanjutan bagi komunitas lokal dan global.