Alkimia Batin Sherry Winata di Ubud, G3N Project dan Wamen Giring Hadirkan Pameran Penuh Energi

0
263
G3N Project dan Wamen Giring Hadirkan Pameran Penuh Energi

GIANYAR, REPORTASEBALI.ID – Suasana Museum Puri Lukisan Ubud, Sabtu sore, 19 Juli 2025, berubah menjadi ruang hening yang penuh kontemplasi. Di antara lorong-lorong galeri yang teduh, 23 lukisan abstrak karya Sherry Winata terpajang, memancarkan getar yang tak hanya terlihat, tapi juga terasa.

Pameran bertajuk Inner Sacred Alchemy ini digagas oleh G3N Project, sebuah inisiatif yang didirikan pada 2023 untuk menjembatani seniman Indonesia menuju ranah global. Dalam pameran ini, G3N menggandeng Sherry Winata, sosok seniman lintas disiplin yang juga dikenal sebagai praktisi meditasi, pematung, dan penyembuh suara.

Pembukaan pameran ditandai kehadiran Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha. Ia tak sekadar hadir sebagai pejabat negara, tetapi juga sebagai seorang pencari. “Lukisan-lukisan ini seperti menghadirkan ulang apa yang saya rasakan setiap pagi saat meditasi,” ujar Giring, yang mengaku tersentuh oleh kedalaman spiritual dalam karya Sherry.

Bagi Giring, karya seni bukan hanya soal bentuk, melainkan jendela menuju dimensi batin. “Ada kejujuran di sini. Dan juga ajakan untuk menepi sejenak dari hiruk-pikuk dunia,” ujarnya.

Karya-karya yang ditampilkan dalam Inner Sacred Alchemy bukan lukisan abstrak biasa. Sherry menggunakan media yang tak lazim—batuan, kristal, mineral, resin, bahkan glitter—untuk melengkapi sapuan warna dari cat akrilik dan minyak. Bagi Sherry, setiap elemen adalah medium energi yang menyimpan memori, getaran, dan doa.

“Setiap karya adalah bagian dari perjalanan spiritual saya selama lebih dari 40 tahun,” ujar Sherry. “Melukis adalah cara saya merekam luka, ketakutan, dan juga pencerahan.”

Pembukaan pameran ditandai kehadiran Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha

Andry Ismaya Permadi, General Manager G3N Project, menyebut kolaborasi ini sebagai bagian dari misi G3N untuk mengangkat praktik seni yang tidak hanya menekankan pada bentuk, tetapi juga isi dan niat di baliknya. “Sherry adalah representasi dari seni yang menyatu dengan spiritualitas, bukan hanya ekspresi, tetapi juga transmisi,” katanya.

Baca Juga :   TNI/Polri Apel Gelar Pasukan Pengamanan Kunker Presiden di NTT

Kurator pameran, Asmudjo J. Irianto, menilai karya Sherry sebagai wilayah yang tak bisa dijelaskan hanya lewat kategori seni rupa konvensional. “Ia membangun bahasa visualnya sendiri, intuitif dan orisinal. Tidak tunduk pada pasar, dan tidak pula bergantung pada sistem pendidikan formal seni,” ujarnya.

Dalam katalog pameran, Asmudjo menekankan bahwa karya Sherry membuka ruang pengalaman spiritual yang bersifat lintas iman dan lintas budaya. “Ini bukan tentang apa yang terlihat, tapi tentang apa yang dirasakan,” tulisnya.

Pameran Inner Sacred Alchemy akan berlangsung hingga 10 Agustus 2025 di Museum Puri Lukisan, Ubud. Lebih dari sekadar presentasi karya, pameran ini adalah undangan untuk menyelami suara jiwa, menautkan kembali tubuh, pikiran, dan semesta dalam satu kesadaran.