Polda Bali Sidak Beberapa Lokasi Gudang Beras, Tidak Temukan Adanya Beras Oplosan

0
64

DENPASAR, REPORTASE BALI– Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait dugaan adanya peredaran beras oplosan di sejumlah titik di Denpasar, Selasa sore hingga malam (22/7/2025). Sidak dilakukan di tempat penggilingan padi di Jalan Kebo Iwa Padangsambian, serta di Pasar Badung dan pusat perbelanjaan Tiara Dewata Jalan Diponegoro, Denpasar. Kegiatan sidak kali ini, Polda Bali menggandeng instansi terkait, seperti Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, Bulog dan Balai POM Provinsi Bali.

Direktur Reskrimsus Polda Bali, Kombes Pol Teguh Widodo mengatakan, langkah ini dilakukan sebagai respons dan viralnya di media soal dugaan kecurangan penjualan beras, khususnya beras oplosan yang dijual dengan label premium. Sebab distribusi beras antardaerah juga marak dan dikuatirkan beras oplos juga merebak di Bali. “Kami tidak menemukan adanya praktik pengoplosan beras di lokasi yang kami periksa. Beras premium dan medium dijual sesuai dengan kualitasnya, tanpa pengurangan berat atau pemalsuan label,” ungkapnya seusai sidak.

Dikatakan Teguh Widodo, Polda Bali akan terus intip seluruh distributor dan gudang beras di seluruh Bali dan sidak kali ini belum berakhir, melainkan menjadi awal dari pengawasan rutin dan berkelanjutan oleh Satgas Pangan. Sebab, peredaran beras oplosan bukan hanya merugikan konsumen, tapi juga pedagang yang berjualan secara jujur. “Pedagang yang menjual beras premium bisa kalah saing karena beras medium dijual seolah-olah premium, dan ini menimbulkan keresahan di kalangan mereka,” ujarnya.

Jika ditemukan pelanggaran, pelaku usaha dapat dijerat dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. “Kami tidak segan-segan menindak tegas jika ada unsur penipuan,” tegasnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Wayan Sunada yang turut serta dalam sidak menyebutkan secara umum ketersediaan beras di Bali dalam kondisi surplus. Kebutuhan beras di Bali mencapai sekitar 414.000 ton per tahun dan saat ini stok kami mencukupi. Tim Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali juga telah melakukan pemantauan di sejumlah pasar dan belum menemukan indikasi adanya pengoplosan beras. “Jika ditemukan praktik curang di lapangan, kita siap menyerahkan proses hukum kepada Polda Bali. Untuk harga eceran tertinggi (HET) untuk beras premium di pasar yang ada di Bali saat ini mencapai enam belas ribu rupiah per kilogram,” katanya.

Baca Juga :   Kejati Bali Diminta Hentikan Penuntutan Bos Hotel Kuta Paradiso