505 Orang dari 48 Negara Bahas Penanggulangan Narkoba dan Social Recovery di Kuta Bali

0
42

KUTA, REPORTASE BALI- Indonesia melalui Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) menjadi tuan rumah dan berkolaborasi dengan International Society of Substance Use Professionals (ISSUP) menggelar ISSUP Regional Conference 2025 di Discovery Kartika Plaza Hotel, Kuta, Bali. Pertemuan digelar selama 5 hari mulai pada Senin (15/9/2025) hingga hingga Jumat (19/9/2025).
Kegiatan bergengsi yang diikuti oleh 505 peserta dari 48 negara.

Kepala BNN RI Komjen Pol Komjen Pol Suyudi Ario Seto mengatakan, pertemuan ini menjadi wadah strategis untuk mempertemukan para ahli, praktisi, dan pemangku kepentingan di bidang penanggulangan penyalahgunaan narkoba dari berbagai belahan dunia. “Seluruh peserta selama 5 hari akan berbagi ilmu pengetahuan, pengalaman dan sejenisnya dalam pencegahan dan penyalahgunaan Narkoba,” ujarnya.

Pada ISSUP Regional Conference 2025 ini, sejumlah agenda penting masuk dalam rangkaian kegiatan. Tercatat 12 workshop dan 3 pelatihan telah digelar pada 16 September, 1 pelatihan sedang berlangsung, 3 dan pembahasan sejumlah tema melalui diskusi panel pada cenference diagendakan berlangsung tanggal 17 dan 18 September.

Berbagai tema aktual menjadi bahasan dalam diskusi panel yang berlangsung pada 17 dan 18 September tersebut, mulai dari recovery and social reintegration, reducing drug-related crimes in the community, community-based approach in Asia, dan masih banyak lagi. Seluruh topik tersebut dirancang untuk memperkaya wawasan dan memperkuat strategi global dalam upaya mengurangi dampak penyalahgunaan narkoba.

Konferensi ini menghadirkan tokoh-tokoh penting serta profesional di bidang rehabilitasi dan pencegahan narkoba, baik dari Indonesia maupun mancanegara. Pertemuan ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi lintas negara dalam menciptakan solusi yang lebih efektif.

Kehadiran ratusan peserta internasional pada ISSUP Regional Conference 2025 di Bali ini, menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen dan peran aktif dalam jaringan global penanggulangan narkoba.

Baca Juga :   Operasi Jagratara Bisa Efek Gentar Terhadap WNA yang Sering Bikin Ulah di Indonesia