Harapan Pedagang UMKM Serangan untuk Pindah ke Kampung Kuliner, Pemkot Denpasar harus Segera Penuhi Fasilitas dan Sarana Prasarana Pendukung

0
39

DENPASAR, REPORTASE BALI- Kampung Kuliner Serangan di lapangan Wayan Bulit Kelurahan Serangan Denpasar Selatan telah diserahterima Pemkot Denpasar kepada Desa Adat setempat pada Maret 2025 lalu. Namun hingga saat ini pedagang UMKM Serangan belum menempatinya. Pedagang UMKM bukan menolak menempati bangunan di kampung Kuliner Serangan. Ternyata, masih ada sejumlah hal-hal urgen yang mengganjal niat pedagang. Seperti kurangnya fasilitas dan sarana prasarana pendukung. Pemkot Denpasar harus segera memberi perhatian. Jika Pemkot cepat mewujudkan harapan para pedagang maka mereka akan segera pindah ke Kampung Kuliner.

Melalui Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampung Kuliner Serangan Nyoman Puja, para pedagang UMKM menyampaikan sejumlah harapan kepada pemkot Denpasar, instansi teknis, dan semua stakeholder terkait. Nyoman Puja menyampaikan, sebelumnya sebanyak 24 pedagang telah menempati kampung kuliner selama dua hari saat Kuningan.

Namun fakta baru ditemukan pedagang di lapangan. Mereka keluhkan fasilitas yang belum memadai. Seperti air asin yang berpotensi membuat kerusakan perabotan. Kemudian kondisi bangunan yang perlu ditambahkan kanopi untuk melindungi pembeli dari terik panas dan hujan. Karena tak mungkin pengunjung duduk di area terbuka. Kalau seperti itu kan panas terik, dan kalau hujan pasti kehujanan,” jelas Nyoman Puja.

Selain itu, Nyoman Puja juga menyampaikan sejumlah harapan pedagang seperti saluran air yang tersedia tidak memadai dan berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari.
Saluran air rentan timbulkan masalah. Mampet dan apalagi untuk seafood sangat tidak representatif. “Pedagang dibilang menolak, buktinya kami ajak ikut jualan di sana saat kuningan kemarin mereka mau. Tapi kami meminta jika bisa, satu unit bangunan diperuntukkan satu pedagang. Karena jika satu unit untuk dua pedagang ribet banget,” jelas Nyoman Puja.

Baca Juga :   Tokoh Puri Gerenceng Peringati HUT Ke-49 Bersama Warga

Tak kalah penting kata Nyoman Puja yakni fasilitas cerobong asap di setiap unit bangunan. Agar asap yang dihasilkan dari produk bakar tidak mengganggu pedagang dan pengunjung yang makan. “Kalau harapan para pedagang sudah terpenuhi, pasti para pedagang akan pindah ke sana,” katanya.

Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan sejumlah pihak termasuk BTID Kura Kura Bali. Pihak BTID juga selalu siap memberi support dan memfasilitasi para pedagang UMKM yang nanti akan berjualan di dalam kampung kuliner. Ia menyebut dukungan BTID terkait lahan desa yang kini digunakan untuk membangun kampung kuliner Serangan.
“Lokasi Kampung Kuliner itu berada di tanah desa yang merupakan bantuan lahan dari pihak BTID,” ujarnya.

Sebelumnya pada awal maret 2025, Walikota Denpasar IGN Jaya Negara menyampaikan Kampung Kuliner Serangan yang telah selesai dikerjakan telah diserahterimakan kepada
Desa Adat Serangan. Nantinya para UMKM khas Serangan dirancang akan mengisi kawasan tersebut yang akan menjadi ikon baru pariwisata di Serangan dengan sajian kuliner khas Serangan.

Walikota Jaya Negara juga menyampaikan akan memfasilitasi melalui APBD Pemkot Denpasar jika kampung kuliner Serangan belum bisa menampung semua UMKM di sana. “Sudah kita serah terimakan kepada desa adat, sekarang kita menunggu keputusan Desa Adat Serangan selaku pihak yang akan mengelola, UMKM mana yang akan ditempatkan di sana, nah itu masih berproses, jika masih kurang untuk menampung semua UMKM, kita akan fasilitasi melalui APBD,” ujar Jaya Negara seperti dilansir dari situs resmi www.denpasarkota.go.id.

Bersihkan Kampung Kuliner, Pokja Pakai Dana Pribadi.

Untuk menjaga kebersihan Kampung Kuliner Serangan, Pokja rela merogoh dana pribadi untuk menyewa petugas agar membersihkan kawasan tersebut dari sampah plastik dan
lainnya. “Saya sempat kemarin bayar orang dengan uang dari kantong sendiri untuk bersihkan sampah plastik dan lainnya di kampung kuliner,” kata Nyoma Puja. Ia tak bisa menyalahkan pihak manapun karena yang bermain di kampung kuliner merupakan anak-anak warga Serangan. Namun ia meminta siapapun yang masuk ke sana untuk menjaga kebersihan. “Saya merasa bertanggung jawab juga untuk menjaga kampung kuliner. ya bagi saya uang segitu juga ya tak apa apa lah demi lingkungan kita tetap bersih,” tegasnya.

Baca Juga :   Buktikan Kinerja Positif Pascamerger, IOH Raih Dua Penghargaan di Ajang Asian Management Excellence Awards

Ia berharap masyarakat dan siapapun yang berkunjung ke Kampung Kuliner bisa tetap menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.