Lomba Fashion Show Kreasi Endek Banteng Bali Edukasi Generasi Muda Cinta Produk Lokal Bali

0
29

DENPASAR, REPORTASE BALI– DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali menggelar Lomba Fashion Show Kreasi Endek Banteng dalam rangka menyemarakkan Lomba Bulan Bung Karno, Jumat malam (20/6/2025) di Mall Living World, Denpasar. Wakil Gubernur Bali sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung I Nyoman Giri Prasta. Dalam sambutannya Giri Prasta mengatakan, agenda ini sebagai bentuk dukungan bagi generasi muda agar lebih mengenal kain endek.

“Bali boleh maju, tetapi dengan kemajuan Bali, jangan sampai menggerus akar adat dan budaya kita,” ungkap Giri Prasta.

Orang nomor dua di pemerintahan Provinsi Bali itu menambahkan, pihaknya memberikan apresiasi tinggi kepada para pemenang. Selain mendapatkan hadiah uang tunai, karya anak-anak muda ini akan dijadikan suvenir atau cenderemata untuk tamu-tamu yang berkunjung ke Pulau Dewata.

“Dan sekaligus ini adalah merupakan menggerakkan ekonomi kreatif dan menggerakkan IKM (Industri Kecil Menengah),” tambah politikus asal Petang, Badung tersebut.

Sementara itu, Koordinator Lomba Fashion Show Kreasi Endek Banteng, Putu Diah Pradnya Maharani atau yang akrab disapa Gek Diah menyebut, lomba ini diikuti oleh 27 peserta dari sembilan kabupaten/kota se-Bali.

Sebelum tampil di acara puncak fashion show, para peserta menjalani seleksi tingkat kabupaten/kota yang diselenggarakan oleh DPC PDI Perjuangan.

“Jadi peserta untuk casual pria, jadi solo single, itu ada satu peserta mewakili satu kabupaten/kota. Jadi total ada sembilan, begitu pun juga yang wanita, sama yang single, dan satu berpasangan. Jadi totalnya satu pasangan satu kabupaten, ataupun satu model satu kabupaten/kota. Jadi totalnya 27,” terang anggota DPRD Provinsi Bali tersebut.

Gek Diah mengatakan, pemenang lomba masing-masing mendapatkan Rp10 juta untuk juara pertama, juara kedua mendapat Rp7,5 juta dan Rp5 untuk juara ketiga.

Baca Juga :   Dari 40 Ribu Warga NTT di Bali, 5.252 Terdata di Flobamora

Untuk kriteria pemenang, Gek Diah menyebut ada beberapa hal yang menjadi perhatian, seperti kesesuaian tema dan desain pakaian.

“Jadi perlu ada inovasi. Karena dari sana kita bisa lihat kreatifitas dari anak-anak muda ataupun desainer-desainer yang kita punya dari masing-masing kabupaten itu sendiri. Lalu dari penampilan model secara keseluruhan pastinya kita lihat nanti bagaimana jalannya,” tandas Gek Diah.

Adapun juri yang menilai lomba kali ini mempunyai latar belakang yang sangat kental di dunia fashion. “Jurinya Laksmi De Neefe Putri Indonesia 2022, Dewandra Djelantik Fotografer dan penggiat fashion, dan Cok Istri Ratna – Fashion Akademisi dan researcher fashion,” sebut putri Bupati Gianyar Agus Mahayastra itu.