REPORTASEBALI.COM – Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Refly Harun didampingi oleh Direktur Operasi I Jasa Marga Mohammad Sofyan dan Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur, beserta jajaran Dewan Komisaris dan para Anggota Komite Jasa Marga melakukan kunjungan kerja ke PT Jasamarga Bali Tol (JBT).
Kunjungan kerja tersebut dilakukan dalam rangka memantau kinerja dan tata kelola bisnis Jalan Tol Bali Mandara dan sejumlah bisnis Jasa Marga lainnya yang bergerak di bidang usaha non-tol.
Pada kesempatan mengunjungi Ruas Jalan Tol Bali Mandara yang dioperasikan oleh PT JBT, Refly mendapat sejumlah penjelasan mengenai laporan keuangan dan tata kelola bisnis jalan tol terapung pertama di Indonesia dengan total panjang 12,7 Km tersebut.
Menurut Direktur Utama PT JBT Akhmad Tito Karim, pencapaian PT JBT pada tahun 2017 cukup gemilang, di antaranya adalah penerapan elektronifikasi 100% transaksi non-tunai pertama di Indonesia, sertifikasi sistem manajemen terintegrasi (certificate of registration ISO 9001:2015, certificate of registration ISO 14001:2015, dan certificate of registration OHSAS 18001:2007), dan penyesuaian tarif tol berdasarkan pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM).
Lebih lanjut, Tito menjelaskan program yang akan dilakukan oleh PT JBT kedepannya, yakni mengupayakan peningkatan volume lalu lintas, mengupayakan peningkatan pendapatan usaha lain, restrukturisasi utang, dan mewujudkan pembangunan rest area terapung dan pembangkit listrik tenaga surya.
Mendapat pemaparan demikian, Refly mengapresiasi perkembangan kinerja PT JBT yang tetap positif kendati akhir tahun 2017 sempat terkendala oleh erupsi Gunung Agung.
“Kami (Dewan Komisaris) merasa puas dengan perkembangan bisnis PT JBT yang telah dipaparkan. Saya berharap, perkembangan bisnis ini bisa meningkat dari waktu ke waktu,” kata Refly saat melakukan pemantauan di Gerbang Tol Ngurah Rai.
Selain mengunjungi Jalan Tol Bali Mandara, Refly beserta rombongan menyambangi pula Properti Condotel Tamansari Jivva milik PT Jasamarga Properti selaku salah satu anak usaha Jasa Marga yang bergerak di bidang usaha non-tol. Refly juga mengunjungi investasi tanah dan bangunan dana pensiun Jasa Marga berupa dua unit vila di Royal Purnama Bali.
Saat mengunjungi kedua tempat tersebut, Refly mendapat pemaparan kinerja keuangan dari dua bisnis usaha lain non-tol Jasa Marga. Menurut Refly, demi kelancaran bisnis, Jasa Marga tidak harus hanya mengandalkan volume lalu lintas saja. Bisnis di bidang usaha non-tol juga harus ditingkatkan kembali.
“Kami Dewan Komisaris selalu mendorong bidang usaha lain milik Jasa Marga agar terus kreatif dan meningkatkan bisnis di bidang usaha non-tol. Meski begitu, bisnis Jasa Marga jangan sampai tumpang-tindih dengan bisnis utamanya, yaitu jalan tol,” imbau Refly.
Dengan adanya kunjungan kerja yang rutin dilakukan, Refly berharap kinerja kelompok usaha dan proyek yang diinisiasi oleh Jasa Marga dapat meningkat dan menjaga ritme kerja yang positif. Selain ke Bali, Refly mengatakan bahwa sepanjang tahun 2018, jajaran Dewan Komisaris akan mengunjungi proyek, cabang, dan anak usaha Jasa Marga guna memantau perkembangannya. (*)