REPORTASEBALI.COM – Pulau Morotai, merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki potensi wisata bahari. Mata pencaharian sebagian penduduk di sana adalah petani kelapa dan nelayan.
Namun selama ini potensi itu belum didukung akses listrik. Tahun ini, harapan masyarakat untuk penerangan akan menjadi kenyataan. PLN mulai melakukan pemancangan tiang listrik dan pemasangan isolator di sepanjang jalur desa-desa tersebut.
“Nantinya, setelah pengerjaan konstruksi listrik selesai, sebanyak 388 kepala keluarga (KK) dari empat desa tersebut bakal menikmati listrik dari PLN,” jelas Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka.
Sulitnya medan menjadi kendala dalam pengerjaan listrik di empat desa tersebut. Tiang-tiang listrik yang digunakan untuk jaringan listrik di keempat desa ini harus diangkut melalui jalur laut dari Ternate dengan waktu tempuh mencapai 1 hari perjalanan, jika cuaca normal.
Namun tak jarang, kapal pengangkut kesulitan berlayar karena ombak besar yang berada di perairan sekitar Pulau Morotai.
Tahun ini, kata Suprateka, pengangkutan tiang dilakukan melalui Tobelo sehingga dapat menghemat waktu.
Kepala Desa Podimor Padange Albor Dama mengatakan, dengan listrik masuk ke desanya akan mengurangi pengeluaran rumah tangga dari yang sebelumnya memakai mesin diesel (genset).
“Kami dari pelosok yang baru merasakan listrik ini sudah merdeka sekarang,” jelas Albor Dama.
Albor menambahkan, dengan adanya listrik juga mempengaruhi pendidikan dalam membantu kelancaran belajar anak-anak di sana.
“Anak-anak bisa belajar saat malam karena sudah ada penerangan,” tambahnya.
Tahun ini, PLN menargetkan jaringan listrik untuk 290 desa di Maluku Utara. Adapun secara nasional, Rasio Desa Berlistrik telah mencapai 97,1% pada 2017 sehingga total desa berlistrik pada Januari 2018 adalah sebanyak 75.735 desa. (*)
