REPORTASEBALI.COM – Saat menghadiri Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, (7/4/2018) lalu, Presiden Jokowi mengungkapkan keyakinannya kalau Indonesia tetap berdiri kokoh sampai kapan pun.
Jokowi mengajak seluruh bangsa bersatu menghadapi kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan.
“Bersatu untuk menjadikan negara yang kita cintai bersama ini menjadi negara maju, negara pemenang, negara yang berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain,” kata Jokowi.
Menurut Presiden, bangsa Indonesia dianugerahi oleh Tuhan hidup sebagai bangsa yang majemuk, bangsa yang beragam maupun bangsa yang berbeda-beda.
“Kita memiliki 714 suku yang mendiami lebih dari 17.000 pulau dengan agama yang berbeda-beda. Kita juga mempunyai bahasa daerah lebih dari 1.100 yang beragam, berbeda, serta ekspresi seni budaya yang beraneka warna,” ujar Kepala Negara.
Perbedaan bukanlah penghalang bagi kita untuk bersatu dan bukanlah penghalang bagi kita untuk hidup rukun dalam keharmonisan.
“Perbedaan juga bukan penghalang untuk hidup saling menghormati, saling membantu, saling tolong-menolong, dan membangun solidaritas sosial yang kokoh,” ujar Jokowi.
Semua perbedaan itu, lanjut Kepala Negara, tidak harus diseragamkan, tidak juga harus ditiadakan. Semua perbedaan dan keragaman justru harus diikat oleh persaudaraan sejati.
Saat menghadiri acara tersebut Presiden Jokowi juga didampingi oleh Menko Polhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah AAGN Puspayoga, Kepala Staf Kepresidan Moeldoko, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (*)