Memeriahkan HUT RI ke – 73 I Ketut Rochineng Hadirkan Pementasan Seni Budaya Kolaborasi

0
688

REPORTASEBALI.COM – Buleleng l Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke – 73, Dr. I Ketut Rochineng, SH., MH., hadirkan pementasan Seni Budaya Kolaborasi. Kegiatan ini diselenggarakan di Seririt, Buleleng, dari tanggal 14 hingga 16 Agustus 2018.
 
Ketut Rochineng mengatakan selain bertujuan untuk memeriahkan HUT RI ke-73, pementasan seni ini juga bertujuan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat sekaligus turut menjaga dan melestarikan kesenian Bali.
 
“selain untuk merayakan HUT RI ke- 73 juga untuk menghibur masyarakat, karena di desa kan relatif jarang ada hiburan seperti ini,” paparnya saat ditemui di sela-sela konser misik yang digelar di lapangan Banjar Uma, Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Kamis 16 Agustus 2018.
 
Konser musik itu sendiri diisi oleh musisi-musisi Bali, diantaranya yaitu Ray Peni, Yong Sagita, Bayu KW, Bayu Cuaca, Motifora Band, Nia Sari, Geg Atu, serta artis dan musisi lainnya, termasuk group musik binaan Ketut Rochineng sendiri yaitu Rocky and Band.
 
Diiringi group musiknya, Ketut Rochineng turut menyanyikan satu buah lagu ciptaanya yang berjudul “Tuah Iluh”, penampilannya disambut riuh tepuk tangan penonton yang turut bernyanyi bersamanya.
 
Sementara untuk performa pemungkasnya diisi oleh penampilan Ray Peni dengan tembang-tembang hits nya, seprti Takut Jak Bojog, Anak Rantau Jadi Gubernur, dan tembang-tembang lainnya yang berhasil membuat semua penonton ikut bergoyang.
 
Pada kesempatan itu Ray Peni mengungkapkan apresiasiasinya atas perhatian dan kontribusi yang diberikan Rochineng terhadap keberlangsungan musik di Bali.
 
“Pak Tut (Ketut Rochineng, red) adalah salah satu figur tokoh yang memiliki jiwa seni, dan peduli terhadap keberlangsungan kesenian, khusuanya musik Bali,” katanya.
 
Selain itu, ia juga mengungkapkan pandangannya terkait kriteria seorang pemimpin yang ideal, menurutnya seorang pemimpin selain pengalaman, juga harus memiliki jiwa seni, karena seni dapat menunjukan kelembutan dan kepekaan hati yang dimiliki seseorang.
 
“seorang pemimpin harus memiliki jiwa seni, karena hanya pemimpin yang memiliki jiwa seni yang dapat memahami keinginan rakyatnya,” ungkapnya
 
Pementasan seni budaya yang digelar selama tiga hari ini, diisi dengan berbagai pementasan. Hari pertama diisi dengan pementasan wayang Cenk Blong, di hari kedua diisi dengan pementasan Bondres, dan di hari ke tiga diisi dengan konser musik musisi-musisi Bali. (Dyu)

Baca Juga :   Jokowi Resmikan Fasilitas Kawasan Suci Pura Besakih Bali