DPW LDII Bali Salurkan 10 Ribu Paket Daging Hewan Kurban se Bali

0
639
DPW LDII Bali Salurkan 10 Ribu Paket Daging Hewan Kurban se Bali

REPORTASEBALI, DENPASAR – DPW LDII Bali untuk berbagi dengan sesama dalam rangka perayaan Idul Adha 1441 H/2020. Menyalurkan sekitar 10 ribu Besek paket daging hewan kurban se Bali. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua DPW LDII Provinsi Bali, H. Hardilan, SE di dampingi H. Agus Purmadi, SH di Denpasar, Jum’at, 31 Juli 2020.

Menurut H. Hardilan Idul Adha kali ini juga dijadikan momentum untuk kembali meningkatkan kesadaran warga agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Disiplin merupakan kunci memutus mata rantai penyebaran Covid-19.” Tegasnya.

Sebab, menurutnya, pandemi Covid-19 belum berakhir. Apalagi, Idul Adha memiliki makna kepada umat muslim bahwa dalam hidup ini selalu ada pengorbanan. Meski ada rasa tidak nyaman, pengorbanan yang penuh rasa keikhlasan akan memberikan manfaat kepada sesama.

Atas dasar itu, DPW LDII Bali bertekad tetap berbagi meski berada di tengah pandemi. Hal ini juga sesuai tema Idul Adha tahun ini yang diusung LDII secara nasional, “Berbagi di Tengah Pandemi, Wujud Kepedulian Terhadap Sesama”.

Pemotongan hewan dimulai Jumat (30/7) pagi pukul 08.30 di halaman Gedung Serbaguna LDII Bali, di Jalan Padang Griya II Nomor 1, Padang Sambian, Denpasar Barat, Kota Denpasar. Total ada tujuh ekor sapi dan 12 ekor kambing yang dipotong.

Sementara hewan kurban yang dipotong oleh warga LDII se-Bali sebanyak 93 ekor sapi dan kambing 217 ekor. Jumlah itu tersebar di 24 titik DPD kabupaten/kota, Pengurus Cabang (PC) atau tingkat kecamatan, hingga Pengurus Anak Cabang (PAC) atau tingkat kelurahan/desa.

Yang menarik dari rangkaian kurban di LDII Bali adalah penyembelihan hewan kurban mengimplementasikan adaptasi tatanan era baru. Hal itu bisa dilihat dari panitia yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca Juga :   Peduli Covid-19, BMPD Provinsi Bali Sumbang Ribuan APD dan Ratusan Paket Sembako ke Pemkab Buleleng

“Sejak memasuki areal pemotongan sudah dilakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan themo gun, wajib masker, wajib cuci tangan, hingga ada petugas khusus yang mengingatkan warga agar tetap menjaga jarak.” Terangnya.

Petugas khusus ini keliling menggunakan pengeras suara mendatangi orang yang berdekatan. Setiap orang diingatkan agar tidak terlalu dekat guna menghindari potensi penularan Covid- 19. Bahkan, petugas ini tidak segan-segan menegur orang yang tidak menjaga jarak. Cara ini terbukti cukup efektif untuk menjalankan physical distancing.

Selain itu, pemotongan sapi juga menggunakan alat khusus yang dibuat mandiri oleh warga LDII. Dengan menggunakan alat khusus tersebut tidak perlu melibatkan banyak orang dalam memotong sapi. Sehingga bisa mencegah kerumunan massa.

Penerapan protokol kesehatan ini sesuai dengan Kementerian Agama telah mengeluarkan panduan yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 18/2020, tentang Penyelenggaraan Salat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban 1441 Hijriab/2020 Masehi, menuju masyarakat produktif dan aman Covid-19.

Dalam SE tersebut disebutkan, pemotongan hewan kurban dilakukan di tempat terbuka hewan kurban dalam keadaan sehat, petugas memakai masker, membawa alat masing masing, menjaga jarak, mencegah adanya kerumunan orang, dan daging kurban di antar petugas ke alamat penerima.

Penerapan protokol kesehatan di LDII Bali ini juga sejalan dengan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang tengah mengeluarkan Fatwa Nomor 36/2020 tentang Salat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban Saat Wabah Covid-19.

Selanjutnya, daging kurban diberikan kepada mustahik atau dengan orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin atau orang kurang mampu. Pasalnya, pandemi Covid-19 memberikan dampak luar biasa dalam kehidupan masyarakat.

“Sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian yang berdampak pada kualitas hidup keluarga. Karena itu, perayaan Idul Adha ini menjadi momentum untuk berbagi.” Ujar H. Hardilan

Baca Juga :   Polda Bali Ringkus 7 Pelaku Narkoba dalam Dua Pekan

Uniknya lagi, daging kurban juga dibagikan kepada semeton krama Bali yang atau saudara warga asli Bali yang ada di sekitar kantor DPW LDII Bali. “Sejatinya pemberian daging kurban kepada semeton Bali ini sudah dilakukan sejak turun temurun.” ungkap H. Hardilan

Hal ini sebagai bukti nyata warga LDII Bali ménjaga toleransi, kerukunan, dan persaudaraan dengan semeton Bali. Bagi-bagi daging ini sangat disambut antusias warga sekitar. Dengan adanya membagi kurban ini diharapkan terpelihara keharmonisan di Bali.

Yang tak kalah menarik, LDII Bali tetap konsisten tidak menggunakan kantong plastik sebagai tempat daging hewan kurban. Daging kurban dimasukkan atau ditempatkan di dalam besek atau tempat yang terbuat dari anyaman bambu berbentuk segi empat.

Penggunaan besek ini sebagai wujud nyata LDII Bali ikut menjaga kerusakan lingkungan dari bahaya plastik. Secara regulasi, hal itu juga diatur Pemerintah Provinsi Bali melalui Peraturan Gubernur Nomor 97/2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Selain pergub, juga ada Peraturan Walikota Denpasar Nomor 36/2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.