DENPASAR, REPORTASE BALI-Rangkaian acara peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2024 lalu, berakhir dengan acara puncak yang digelar oleh ribuan kader perempuan PDIP seluruh Nusantara. Di Bali, ribuan kader perempuan PDIP merayakan puncak hari Ibu di Kantor DPD PDI Perjuangan Bali Jumat sore (27/12/2024). Acara ini dihadiri oleh Ketua DPP PDI-P Bidang Perempuan dan Anak, IGA Bintang Puspayoga, dan diikuti oleh seluruh kader perempuan PDI-P se-Nusantara. Turut hadir dalam acara tersebut, para perempuan dan istri kepala daerah terpilih dari seluruh Bali.
Acara puncak yang digelar secara daring dan luring ini sangat semarak, memadukan berbagai kegiatan, seperti fashion show, pameran UMKM dan IKM, serta pentas seni dan budaya. Selain itu, acara ini juga mengadakan sejumlah kegiatan sosial yang telah dilakukan oleh kader perempuan PDI-P sebelumnya, seperti bantuan sosial dan ziarah ke makam pahlawan dan veteran.
IGA Bintang Puspayoga dalam sambutannya menekankan pentingnya memperingati Hari Ibu sebagai sebuah perjuangan panjang kaum perempuan Indonesia. “Hari Ibu bukan sekadar Mothers Day seperti yang dirayakan di negara barat, tetapi sebuah tonggak sejarah yang dimulai sejak Kongres Perempuan pertama pada 1928,” ujarnya. Menurut Bintang, peringatan Hari Ibu ini menjadi momentum untuk mengenang dan menghargai perjuangan para perempuan yang telah menggerakkan bangsa. “Hari Ibu adalah hari nasional yang menetapkan bahwa perempuan Indonesia adalah ibu bangsa yang memajukan kaumnya,” tambahnya.
Bintang juga mengajak kader perempuan PDI-P untuk merefleksikan perjuangan perempuan pendahulu yang telah menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan. “Mari kita semangat, pedomani apa yang kita lakukan, bukan apa yang kita dapatkan,” serunya.
Bintang juga menekankan bahwa para kader perempuan PDI-P telah membuktikan diri sebagai salah satu pilar utama dalam pembangunan bangsa. Menurutnya, perempuan Indonesia berperan penting dalam berbagai sektor, termasuk dalam menangani isu-isu seperti stunting, kekerasan terhadap perempuan, kemiskinan, dan distribusi bantuan sosial.
“Kita ada karena orang lain. Kita harus turun ke bawah, bertemu dan membantu wong cilik. Perempuan di Nusantara telah menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan penting dalam pembangunan,” ujar Bintang, menutup pidatonya dengan seruan untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. “Kemajuan bangsa tidak akan tercapai tanpa peran perempuan.”
Salah satu momen menarik dalam acara puncak ini adalah Parade Profesi Perempuan, di mana para perempuan dari berbagai profesi tampil dengan busana yang mencerminkan pekerjaan mereka. Ratusan kader perempuan PDI-P di Bali terlihat takjub melihat aksi para perempuan hebat ini, yang menunjukkan bahwa perempuan memiliki kapasitas luar biasa di semua lini pekerjaan.
Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak DPC PDI Perjuangan Kota Denpasar, Cynthia Febriani menjelaskan, sekitar 20 profesi dan pekerjaan perempuan ditampilkan dalam parade tersebut. “Ini menunjukkan bahwa perempuan ada di segala lini bidang profesi. Kapasitas perempuan itu hebat di semua bidang, dan kita harus bangga memperlihatkan kemampuan kita,” ujarnya.
Menurut Cynthia, parade ini bukan sekadar fashion show, tetapi sebuah cara untuk menunjukkan kebanggaan perempuan atas profesi yang mereka geluti. “Kami berharap, khususnya untuk ibu-ibu dan generasi milenial serta Gen Z, agar tahu bagaimana menunjukkan integritas dan moral diri sehingga kita perempuan bisa menjadi lebih berkualitas di masa depan,” tambahnya.