TABANAN, REPORTASE BALI– Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Bali menggelar Apel Siaga Banser yang dirangkai dengan pelantikan serentak Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Bali, dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-91 GP Ansor. Kegiatan tersebut berlangsung di Agro Puncak Bukit Catu, Bedugul, Tabanan, pada Sabtu (11/5/2025). Ada pun tema yang diusung adalah ‘Siaga Pangan Nusantara”.
Apel dan pelantikan ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum GP Ansor Pusat, H. Addin Jauharuddin, dan Sekretaris Jenderal Gus H. Ahmad Rifqi Al Mubarok. Hadir pula tokoh nasional dan daerah seperti Senator DPD RI Ni Luh Ary Pertami Djelantik, perwakilan Gubernur Bali, Kapolres Tabanan, Ketua Tanfidziyah PWNU Bali, jajaran akademisi ISTNUBA, serta seluruh elemen kader GP Ansor dan Banser se-Bali.
Pelantikan dilakukan secara resmi dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) oleh Sekjen GP Ansor, dilanjutkan pengambilan sumpah jabatan oleh Ketua Umum GP Ansor. Pelantikan massal ini menjadi simbol konsolidasi organisasi secara menyeluruh di Pulau Dewata.
Bertindak sebagai Pembina Apel, H. Addin Jauharuddin. Dalam arahannya ia menegaskan bahwa keberadaan Banser sebagai Barisan Ansor Serbaguna tidak hanya penting dalam menjaga NKRI, tetapi juga menjadi pengawal nilai-nilai kebangsaan dan keberagaman lokal.
“Alhamdulillah, 102 tahun Nahdlatul Ulama berdiri, Banser tetap menjadi kekuatan yang dibutuhkan oleh bangsa, diminta atau tidak, Banser harus hadir dan berguna,” tegasnya.
Ia juga memaparkan bahwa Banser kini memiliki tujuh satuan khusus, yakni Densus 99 Asmaul Husna, satuan khusus penanggulangan radikalisme dan terorisme berbasis spiritual, Banser Tanggap Bencana (Bagana), untuk penanganan bencana alam dan sosial,
Banser Relawan Kebakaran (Balakar), untuk bantuan pemadaman kebakaran,
Banser Relawan Lalu Lintas (Balantas), membantu ketertiban lalu lintas, Banser Kesehatan (Banser Husada), tenaga medis dan kesehatan darurat, Banser Maritim (Baritim), pengamanan dan kegiatan sosial di wilayah pesisir dan perairan, Banser Provos dan Banser Protokoler, pengamanan internal dan kegiatan resmi organisasi. Addin menegaskan bahwa tugas-tugas berat itu dijalankan oleh kader Ansor-Banser secara sukarela.
“Tidak mudah menjadi Banser. Tidak digaji, bahkan seragam pun dibeli dengan uang sendiri. Tapi itulah bentuk khidmat sejati,” ujarnya. Ia menambahkan, Bali sebagai wajah Indonesia harus dijaga agar tetap damai, karena stabilitas Bali mencerminkan kedamaian Indonesia.
Ketua PW GP Ansor Bali, H. Tommy Reza Kurniawan, S.E., M.M., menyampaikan apresiasi atas kehadiran Ketum dan Sekjen dalam satu acara, yang dinilainya sebagai bentuk kecintaan pimpinan pusat terhadap kader di daerah.
“Kehadiran beliau berdua adalah bentuk perhatian luar biasa. Kami di Bali siap berkhidmat dengan sebaik-baiknya. Tetaplah satu barisan dalam komando Ansor,” tegas Tommy.
Ketua Tanfidziyah PWNU Bali, KH. Abdul Aziz, S.Pd.I., dalam sambutannya menyatakan bahwa Ansor dan Banser selama ini telah berkontribusi nyata dalam kegiatan kemasyarakatan dan menjaga kerukunan umat beragama di Bali.
Sementara itu, perwakilan Gubernur Bali dari Kesbangpol Bidang Organisasi Masyarakat menyampaikan bahwa GP Ansor Bali merupakan bukti konkret organisasi kepemudaan yang menjaga kebhinekaan dan toleransi antarumat beragama. Pemerintah provinsi berharap sinergi ini terus terjalin untuk menjaga Bali yang damai.
Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh perwakilan Ketua Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor, Ustadz Insan Ahmad Sholeh, S.Pd.I., M.M.