
REPORTASEBALI.ID, BADUNG – PT Pertamina International Shipping (PIS) bersama Divers Clean Action (DCA) berkolaborasi menghadirkan inovasi energi bersih bagi masyarakat pesisir melalui program Desa Energi Berdikari – Keluarga Nelayan Lestari (DEB KENALI).
Program yang mulai dijalankan sejak 2024 ini hadir untuk menjawab tantangan nelayan kecil dalam menghadapi keterbatasan akses energi, dampak perubahan iklim, dan tekanan ekonomi akibat tingginya biaya operasional.
Melalui pendekatan green technology dan pemberdayaan komunitas, program KENALI difokuskan pada pemanfaatan energi bersih, seperti mesin kapal berbasis listrik dan pembangunan stasiun pengisian tenaga surya, serta mendorong diversifikasi usaha masyarakat lewat kegiatan ekowisata dan pengelolaan sampah.
“Nelayan menghadapi tantangan bukan hanya secara ekonomi, tapi juga keberlanjutan hidup di tengah perubahan iklim dan keterbatasan energi. Melalui KENALI, kami ingin menghadirkan solusi teknologi hijau yang bisa menekan biaya sekaligus membuka peluang baru,” ujar Muhammad Baron, Corporate Secretary PT Pertamina International Shipping, Rabu (8/10/2025).

Transisi Energi dari Desa
Program KENALI beroperasi di Desa Kelan, Kabupaten Badung, Bali, yang menjadi lokasi pertama penerapan Desa Energi Berdikari. Inisiatif ini menjangkau 117 anggota masyarakat dan 161 rumah tangga, melalui tiga pilar utama:
Renewable Energy, penerapan mesin listrik untuk perahu nelayan, pembangunan solar charging station, dan penyediaan fasilitas umum berbasis energi surya.
Community Empowerment, pendampingan nelayan dan perempuan pesisir untuk mengembangkan usaha berbasis potensi lokal seperti wisata mangrove, fishing trip, bird watching, dan kuliner laut (blue food).
Financial Literacy, pelatihan literasi keuangan keluarga dan dukungan akses finansial bagi usaha mikro.
“Transisi energi perlu diarusutamakan hingga ke tingkat komunitas, terutama di masyarakat pesisir yang menjadi garda depan ketahanan pangan laut,” ujar Baron.
Hasilnya mulai terlihat nyata. Dalam dua bulan, penggunaan mesin perahu listrik berhasil menekan emisi hingga 62 kilogram CO₂ serta menurunkan biaya bahan bakar nelayan. Di sisi lain, masyarakat kini mulai mengembangkan usaha ekowisata mangrove dan produk olahan laut yang meningkatkan pendapatan keluarga.
Dorong Ketahanan Ekonomi dan Lingkungan
Menurut Amrullah Rosadi, Managing Director DCA, program KENALI memperkuat resiliensi masyarakat pesisir melalui pendekatan keberlanjutan.
“Kami berharap program ini bisa menjadi solusi atas permasalahan lingkungan pesisir. Tidak hanya menjaga alam, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakatnya,” ujarnya.
DCA bersama kelompok masyarakat dan pemerintah desa juga mengembangkan sistem pengelolaan sampah terpadu yang melibatkan TPS3R, Desa Adat, serta pengepul. Model ini kini menjadi contoh kolaborasi efektif antara pelestarian lingkungan dan penguatan ekonomi lokal.
Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Inisiatif DEB KENALI turut mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain:
- SDG 5 (Kesetaraan Gender)
- SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau)
- SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi)
- SDG 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan)
- SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim)
- SDG 14 (Ekosistem Lautan)
Dengan sinergi teknologi, inovasi sosial, dan kesadaran lingkungan, program KENALI diharapkan menjadi model ekonomi biru (blue economy) yang dapat direplikasi di wilayah pesisir lain di Indonesia.