REPORTASEBALI.COM – Masjid Baiturrahmah di Kampung Jawa dipenuhi ribuan umat muslim di Denpasar, hingga tumpah ruah ke jalan Kartini, Denpasar.
Abdul Somad memberikan ceramah selama kurang lebih 2 jam.
Tauziah terakhir di Bali, dihadiri oleh Penglingsir Puri Pemecutan Ida Cokorda Pemecutan dan pendiri Persaudaraan Hindu Muslim Bali (PHMB), Anak Agung Ngurah Agung.
“Saya sangat menyayangkan adanya penolakan. Selama ada ijin dan dilakukan di tempat yang benar, saya rasa tidak ada masalah,” jelas Anak Agung Ngurah Agung.
Ngurah Agung menambahkan, ceramah Abdul Somad tidak seperti yang dikhawatirkan banyak pihak. Sejak awal membuka dakwah, lanjut Ngurah Agung, siraman rohani yang diberikan justru memberikan kesejukan kepada semua umat.
Dalam dakwahnya, ustad Somad mengatakan, pada masa penjajahan, masjid Baiturrahmah digunakan untuk tempat koordinasi mengusir Belanda dari Bali.
“Tidak pandang apa agamanya, mereka yang ada disini bahu membahu mengusir Belanda dari Pulau Bali,” kata Ustad Abdul Somad.
Sebelumnya, sejumlah ormas di Bali melakukan penolakan terhadap kehadiran Ustad Somad yang akan bertauziah di Denpasar.
Mediasi yang dilakukan pun cukup alot. Dari pihak yang menolak meminta ustad Abdul Somad mengucapkan ikrar 4 pilar NKRI dan mencium bendera merah putih.
Sampai akhirnya, kesepakatan pun mencair dan Ustad Abdul Somad memulai safari dakwah di sejumlah masjid di Denpasar. (day)