REPORTASEBALI.COM – Tamatan SMK Pembangunan Denpasar jurusan akuntansi selama ini sangat dibutuhkan dunia industri untuk mengisi jabatan penting di perkantoran. Setiap tahunnya, disebutkan Kepala Sekolah, Drs. I Wayan Taman, semua lulusan program itu terserap dunia usaha.
Bahkan kebutuhannya masih kurang dibandingkan dengan permintaan yang ada.
Tenaga terampil menengah yang dihasilkan SMK Pembangunan Denpasar, menyasar ke seluruh lini industri termasuk pariwisata perkantoran pemerintahan maupun dunia perbankan.
“Kami siapkan betul kemampuan siswa. Sehingga permintaannya setiap tahun cukup banyak. Bahkan siswa yang melakukan praktek kerja umumnya akan mendapatkan tawaran untuk menjadi karyawan,” jelas I Wayan Taman, Rabu, 11 April 2018.
Taman menambahkan, pihaknya mengembangkan program keahlian antara lain Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Jasa Boga dan Pemasaran.
Selama 2 tahun ini, SMK Pembangunan telah menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Tahun kedua penyelenggaraan UNBK diikuti 102 peserta. Wayan Taman menjelaskan, pihaknya mempersiapkan ujian komputer itu sejak awal. Bahkan, berhasil menyelenggarakannya secara mandiri.
“Evaluasi dari yang selama ini kami lakukan sudah cukup bagus. Tapi kedepannya pasti perlu ada peningkatan lain,” ujar Wayan Taman.
Sementara, prestasi lain yakni di bidang keolahragaan. Atlit dari SMK Pembangunan sempat meraih juara pencak silat tingkat Kota Denpasar. Pengembangan bakat olahraga dan seni ditampung dalam kegiatan ekstrakurikuler, diantaranya, seni musik, seni tari, pramuka, olahraga, yoga, mejejaitan dengan guru pembimbing dari sekolah maupun luar sekolah.
Sedangkan untuk mendukung pengembangan pendidikan di SMK Pembangunan dalam mencetak tenaga terampil menengah, Wayan Taman mengungkapkan, sarana prasarana disiapkan diantaranya, ruang belajar, ditambah laboratorium computer sebanyak 2 lokal dan sebuah laboratorium bahasa (Indonesia-Inggris) serta satu bangunan perpustakaan.
Taman melanjutkan, kualifikasi guru juga mendapatkan perhatian khusus. Menurutnya, guru sekolah kejuruan dituntut mampu memberikan bekal kepada siswa sebelum benar-benar terjun di dunia usaha.
Yang menarik disini, siswa kurang mampu yang bagian di dalamnya termasuk single parent maupun anak kembar mendapatkan keringanan biaya kegiatan. Wayan Taman mengungkapkan ada 5 anak kembar yang bersekolah selama ini dibebaskan dari iuran kegiatan. (day)