Warga Jatiluwih Alokasikan Anggaran Bank Sampah Ke Layanan JKN-KIS

0
592

REPORTASEBALI.COM – Bank sampah di Desa Pekraman Jatiluwih Kabupaten Tabanan, Bali berbeda dengan yang lain. Sebelumnya, pemanfaatan sampah untuk mengcover bantuan kesehatan dengan nilai Rp 500 ribu per orang. Namun sekarang, anggaran itu dialokasikan untuk Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
 
“Selama ini pemanfaatan sampah salah satunya digunakan untuk program subsidi kesehatan kepada masyarakat yang mengalami sakit dengan bantuan biaya berobat sebesar Rp 500 ribu per orang,” jelas
Manager Badan Pengelola Wisata Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, I Nengah Sutirtayasa pada Minggu (2/12/2018).
 
Bantuan tersebut, rencananya akan dialihkan untuk membayar iuran bagi masyarakat yang belum ter-cover JKN-KIS. Termasuk, masyarakat yang selama ini sudah menjadi peserta JKN-KIS tapi menunggak iuran. Pola itu diterapkan dengan harapan, masyarakat mempunyai rasa aman ketika sakit.
 
“Disisi lain, Desa Jatiluwih sendiri terbebas dari sampah dengan kesadaran masyarakat akan dampak dan manfaat sampah itu sendiri,” ujarnya demikian.
 
Sutirtayasa menambahkan, persoalan sampah selalu menjadi tantangan yang dihadapi selama hampir beberapa tahun ini. Hal itu terjadi karena masih rendahnya kesadaran masyarakat yang peduli dengan lingkungan agar tidak membuang sampah sembarangan.
 
Begitupun minimnya pemahaman tentang pengolahan ALIAS pemanfaatan akan sampah sampah itu sendiri.
 
“Sangat sulit untuk menumbuhkan kesadaran membuang sampah pada tempatnya, salah satu permasalahan terbesar di Bali adalah mengenai sampah. Dengan adanya sosialisasi secara terus menerus akan manfaat bank sampah diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan lingkungan yang bersih dan sehat dengan pemanfaatan sampah menjadi lebih berguna dan memiliki nilai ekonomi tersendiri,” ungkapnya.
 
Desa Jatiluwih memiliki penduduk sebanyak 5.000 jiwa yang terdiri dari 500 jiwa petani subak basah dan sisanya petani subak kering. Masyarakatnya masih enggan ke kota untuk mendaftar apalagi membayar iuran JKN-KIS. Tapi pada saat sakit, mereka bingung apalagi untuk biaya berobat. Untuk itu, Sutirtayasa mencoba melakukan terobosan dengan pemanfatan sampah bisa untuk membayar iuran Program JKN-KIS.
 
Sementara, Kepala Bidang SDM dan UKP BPJS Kesehatan Cabang Denpasar Ary Udiyanto pengembangan Program Bank Sampah di Desa Jatiluwih ini dapat membantu meringankan beban masyarakat akan biaya kesehatan.
 
“Peran semua pihak dalam rangka keberlangsungan Program JKN-KIS sangat penting. Salah satunya, adalah dengan cara menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gotong royong,” jelas Ari.
 
Dampak dari ide kreatif yang dikembangkan oleh I Nengah Sutirtayasa, Dikatakan Ari, akan sangat terasa manfaatnya untuk lingkungan maupun kesehatan masyarakat sendiri. Selain lingkungan jadi sehat, kesadaran akan kesehatan terus tumbuh dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kolektibilitas iuran Program JKN-KIS. Saya berharap daerah lain bisa mengikutinya,” ujarnya demikian. (Dyu)