REPORTASEBALI.COM – Tahun ini, Kodam IX/Udayana menjadi tuan rumah Kejurnas Yongmoodo Kasad Cup Ke-8 dari 24-30 November 2018. Kejurnas tahun ini diselenggarakan di GOR Praja Raksaka, Kepaon, Denpasar yang secara resmi dibuka oleh Wakasad Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman, Sabtu, 24 November 2018.
Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman mengatakan, teknik beladiri Yongmoodo dikembangkan sebagai olahraga wajib di lingkup TNI AD, dengan tujuan untuk menempa fisik prajurit yang disiapkan untuk berperang.
Elemen perang sendiri, menurut Tatang Sulaiman mengacu pada kemahiran dalam menembak maupun memiliki kemampuan fisik yang prima.
“Ini setiap saat dibina oleh para Panglima, Panglima Divisi, Pangkostrad sehingga prajuritnya punya kemampuan. Untuk mengukur hasil pembinaannya itu, setiap tahun diadakan kejuaraan, termasuk kejurnas Yongmoodo ini,” jelas Tatang di Denpasar, Sabtu, 24 November 2018.
Kejurnas ini diikuti 45 Kontingen dari Kotama, Balakpus dan Pengda Provinsi seluruh Indonesia. Para atlet akan berlaga untuk memperebutkan Piala Bergilir Kasad dan 85 medali.
Keikutsertaan kontingen dari Pengda, menurut Wakasad, menjadi indikator positif perkembangan Bela Diri Yongmoodo di tengah-tengah masyarakat.
Teknik beladiri Yongmoodo merupakan gabungan dari beberapa seni bela diri antara lain, Judo, Taekwondo, Aikido, Ssirum dan Hon Sin Sul yang berasal dari Korea. Dalam perkembangannya, beladiri itu kemudian diadopsi oleh TNI AD sebagai bagian dari Bela Diri Militer yang wajib dikuasai oleh seluruh prajurit TNI AD sejak tahun 2008.
Sejak didirikannya Federasi Yongmoodo Indonesia (FYI), sosialisasi mulai dilakukan ke publik di tahun 2012. Akar dari Bela Diri Yongmoodo ini adalah Bela Diri Hon Sin Sul.
Atraksi pebeladiri Yongmoodo dari Batalyon Infanteri Raider 900/Satya Bhakti Wirottama Kodam IX/Udayana memukau penonton dalam pembukaan Kejuaraan Nasional Yongmoodo Kasad Cup Ke-8.
Penampilan pasukan elit infanteri TNI AD ini mengundang decak kagum. Mereka memperagakan atraksi beladiri duel tangan kosong, bersenjata hingga lompat harimau melewati 12 orang yang merapat dalam sebuah barisan.
Atraksi itu semakin membuat darah berdesir tatkala suara kembang api mendadak meletus ketika seorang prajurit memukul beton sambil melesat ‘terbang’.(dyu)