Dibudidayakan dengan Metode Bioflok, Jadikan Sarana Edukasi dan Penggerak Ekonomi Masyarakat

0
601
Kelompok Usaha Tani Yayasan Tukad Bindu mendapat bantuan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin, Kalimantan Selatan dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan membangun area budidaya ikan lele sistem Bioflok dan penanaman sayuran sistem Yumina. Pada Kamis (28/11) di Tukad Bindu

REPORTASEBALI, DENPASAR – Kelompok Usaha Tani Yayasan Tukad Bindu Kelurahan Kesiman Denpasar Timur mendapat bantuan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin, Kalimantan Selatan dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan membangun area budidaya ikan lele sistem Bioflok dan penanaman sayuran sistem Yumina.

Bantuan yang diserahkan Perwakilan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Khairul Anwar ini diterima Ketua Kelompok Usaha Tani Yayasan Tukad Bindu, I.B Putra Suryanta di Kawasan Tukad Bindu, Kamis (28/11).

Turut hadir Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, A.A Bayu Brahmasta serta Ketua Yayasan Tukad Bindu, I Gusti Rai Ari Temaja. Dalam kesempatan tersebut di Kelurahan Kesiman, khususnya kawsan Tukad BIndu disebar ribuan benih lele jenis Sangkuriang di delapan kolam budidaya oleh tim dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Perekayasa dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Khairul Anwar menjelaskan bahwa area budidaya ikan lele di Kota Denpasar, khususnya Tukad Bindu ini merupakan salah satu program Kementerian Kelautan dan Perikanan RI berupa bantuan lengkap terdiri dari bangunan, kolam berjumlah delapan unit, benih ikan berjumlah total 28.000 benih dan kelengkapan lainnya seperti mesin pompa dan lampu penerangan.

“Yang tidak kalah pentingnya Sistem pembibitan ikan lele ini menggunakan sistem Bioflok dimana sistem pembibitan ini mengolah kandungan probiotik berupa gumpalan bakteri baik yang berasal dari organisme hidup. Sistem ini juga terintegrasi dengan sistem penanamanan tanaman Yumina (Sayur Mina) berjumlah seratus pot yang untuk saat ini kita tanami jenis cabai keriting,” paparnya.

“Kami serahkan sepenuhnya kepada kelompok usaha tani untuk kedepannya pendistribusian hasil panen dan berinovasi menanam jenis sayuran lainnya. Program ini tentu diharapkan dapat dijadikan wahana edukasi dan juga sebagai wadah meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” imbuhnya.

Baca Juga :   Dewa Indra : Biaya Rapid Test Awak Kendaraan Logistik Harusnya Ditanggung Perusahaan

Ditambahkannya, program ini merupakan yang pertama di Kota Denpasar. Selain di Tukad Bindu, Kelurahan Kesiman juga di Kelompok Penatih Lestari di wilayah Penatih. “Dengan program ini kami harapkan ada peningkatan produksi produk perikanan terutama ikan lele di Kota Denpasar dan tentu saja ditingkatkann dan dikelola dengan baik oleh kelompok masyarakat. Semoga saja kedepan semakin banyak kelompok usaha masyarrakat yang melaksanakan program serupa” ujar Khairul Anwar.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, A.A Bayu Brahmasta saat ditemui mengatakan pembibitan ikan lele di areal Tukad Bindu ini merupakan yang pertama kali dilakukan. Area ini telah dibangun sejak bulan Oktober lalu. Benih ikan lele dilepas secara simbolis di delapan kolam budidaya berdiameter 3 meter. Jenis lele yang dipilih adalah ikan lele jenis Sangkuriang karrena pertumbuhannya cepat dan tahan terhadap penyakit ikan.

“Kolam pembibitan ikan juga dilengkapi dengan pembibitan sayuran dengan sistem Yumina (Sayuran dan Mina/Ikan) dimana ditanam jenis tanaman cabai keriting yang nutrisi dan penyiramannya memanfaatkan limbah kolam lele tadi,”terang Bayu Brahmasta.

Ketua Kelompok Usaha Tani Yayasan Tukad Bindu, I.B Putra Suryanta mengapresiasi bantuan area budidaya ikan lele Kementerian Kelautan Perikanan RI di Tukad Bindu. “Program ini sangat membantu pemberdayaan masyarakat sekitar dan juga diharapkan dapat menjadi wahana edukasi bagi pengunjung Tukad Bindu melengkapi fasilitas lain yang sudah tersedia disini,”katanya.