DENPASAR REPORTASE BALI– Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja di hadapan puluhan awak media di Bali mengatakan, quality tourism di Bali saat menjadi penentu dan kunci dari pertumbuhan ekonomi Bali. Sebab, ekonomi Bali saat masih sangat tergantung pada sektor pariwisata. Dengan mendatangkan turis berkelas di Bali maka pariwisata sebagai penggerak ekonomi Bali akan bertumbuh sangat cepat. Untuk itu moratorium pembangunan berbagai infrastruktur pariwisata sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan kualitas pariwisata Bali untuk mendatangkan turis berkelas ke Bali. “Salah satu penentu atau password untuk pertumbuhan ekonomi Bali adalah dengan cara peningkatan sektor pariwisata melalui quality tourism. Perlu sinergitas dari pusat hingga daerah, dengan para pelaku industri pariwisata, para asosiasi pariwisata yang sudah memberikan banyak masukan untuk peningkatan quality tourism di Bali,” ujarnya.
Menurut Erwin, sektor pariwisata masih menjadi yang tertinggi dalam penggerak ekonomi Bali. Pariwisata Bali mampu berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bali sebesar 45%. Sebab berdasarkan data dari BI, ekonomi Bali pada triwula II tahun 2024 tumbuh melambat sebesar 5,38% YoY. Sebelumnya tumbuh sebesar 5,98% YoY. Walau demikian, pertumbuhan ekonomi Bali masih lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 5,05% YoY. Pertumbuhan ekonomi Bali menempati peringkat ke-7 dari 34 provinsi di Indonesia. Untuk itu tidak ada cara lain untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bali selain peningkatan quality tourism. Untuk mencapai quality tourism, maka sinergi antara pusat hingga daerah harus dilakukan. Pemerintah pusat dalam waktu dekat ini rencananya akan mengeluarkan Inpres Moratorium atau penundaan sementara penataan dan pembangunan infrastruktur pariwisata. Ini dilakukan agar turis yang datang ke Bali adakah turis yang berkelas.
Selain quality tourism, menuru Erwin, perlu memperkuat sektor pertanian dan digitalisasi transaksi di Bali. Moratorium itu juga menjadi salah satu cara mencegah hilangnya lahan pertanian. Alih fungsi lahan pertanian bisa dicegah sehingga lahan pertanian tetap dijaga. Luas lahan panen di Bali pada tahun 2023 terjadi penurunan yaitu sebesar 108.500 hektar. Padahal sebelum pandemi, luas lahan panen di Bali mencapai 111 ribu hektar. Walau demikian, produksi padi Bali meningkat dibandingkan dengan NTB yang luas lahan pertanian lebih besar. Pada tahun 2023, produktifitas padi di Bali mencapai 6,21 ton perhektar. Sementara tahun 2018 hanya mencapai 6,01 ton perhektar.
Sementara untuk digitalisasi transaksi keuangan juga terus dilakukan. Sebab transaksi digital akan berdampak pada transparansi, akuntabel, cegah korupsi dan penyalahgunaan kewenangan serta bisa meningkatkan pendapatan daerah. Saat ini transaksi digital terutama melalui QRIS terus meningkat. Di berbagai retail, UMKM, seluruh Bali ada 7,59 juta transaksi digital dengan nominal Rp 1,1 triliun. “Total merchant ada 850 ribu, sehingga akselerasi QRIS harus terus ditingkatkan karena lebih banyak ada di kota-kota besar,” ujarnya. Pihaknya akan bekerja sama dengan seluruh Banjar di Bali, melakukan edukasi dan sosialisasi di Banjar untuk transaksi digital melalui QRIS.