DENPASAR, REPORTASE BALI– Ribuan bibit mangrove ditanam di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Bali, Sabtu (26/4/2026). Penanaman pohon mangrove tersebut dilakukan oleh ratusan orang dari lintas instansi dan organisasi sosial masyarakat dalam rangka Adhyaksa International Run (AIR) 2025 yang akan digelar pada Minggu, 27 April 2025, di Nusa Dua, Bali. Penanaman pohon mangrove tersebut merupakan salah satu inisiatif lingkungan oleh Kejaksaan Agung yang dilaksanakan untuk mendukung keberlanjutan acara tersebut.
Selain ratusan personil korps Adhyaksa tersebut, hadir juga banyak pejabat seperti Prof. Reda Manthovani sebagai Ketua Pembina Tunas Muda Adhyaksa,
Dr. R. Narendra Jatna sebagai Chairman ASEAN Prosecutor Meeting, R. Teguh Darmawan sebagai Pembina Tunas Muda Adhyaksa, Dr. Sugeng Riyanta selaku Ketua Pengurus Tunas Muda Adhyaksa, Hari Wibowo selaku Ketua Penyelenggara Adhyaksa International Run, Dwi Agus selaku Wakil ketua Penyelenggara Adhyaksa International Run, Dwi Antoro selaku Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi DIY, Ni Nyoman Santi, selaku Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Bali Nusa Tenggara, I Made Rentin selaku Plt Kepala DKLH Provinsi Bali, I Ketut Subandi selaku Ketua UPTD Tahura Ngurah Rai.
Dalam keterangannya saat dikonfirmasi, Prof. Reda Mantovani mengatakan, penanaman pohon mangrove tersebut dilakukan dalam rangka kegiatan AIR yang akan digelar di Nusa Dua Bali. Panitia penyelenggara menggelar penyerahan bibit mangrove untuk mendukung pelestarian lingkungan hidup bukan hanya untuk Bali tetapi dari Bali untuk dunia. “Untuk mendukung kegiatan AIR, kita menyerahkan ribuan bibit mangrove. Dan bukan hanya itu. Kita dijelaskan tentang manfaat mangrove, yang selain menahan abrasi, menghasilkan karbon, juga bisa menghasilkan sirup, minuman seperti kopi, krupuk, dan berbagai produk olahan lainnya,” ujarnya.
Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan komitmen berbagai pihak dalam mendukung keberlanjutan lingkungan seiring dengan pelaksanaan AIR 2025. Diharapkan, acara lari internasional ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan. Dengan adanya berbagai kegiatan lingkungan yang telah dilaksanakan, AIR 2025 diharapkan dapat berjalan dengan sukses dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. “Ini menjadi momentum bagi insan Adhyaksa ikut berperan dalam menciptakan udara yang bersih di masa depan. Sebab udara yang bersih akan melahirkan pemikiran yang bersih, dan pemikiran yang bersih akan melahirkan perilaku yang bersih,” ujarnya.