REPORTASEBALI.COM – Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan status Gunung Agung masih berstatus Awas Level IV.
Namun batas radius aman untuk beraktifitas diturunkan dari 8 km dmenjadi 6 kilometer. Gunung Agung saat ini masih berada dalam fase erupsi dengan aktifitas vulkanik yang relatif tinggi dan fluktuatif.
“Berdasarkan hasil analisis data visual maupun instrumental, saat ini Gunung Agung masih berada dalam fase erupsi, aktivitas vulkanik masih relatif tinggi dan fluktuatif,” jelas Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi.
Material erupsi berupa lava yang mengisi kawah, hembusan atau letusan abu, dan lontaran batuan masih terjadi di sekitar kawah.
Volume lava di dalam kawah sekitar 20 juta meter kubik atau sekitar 1/3 dari volume kawah 60 juta meter kubik. Laju pertumbuhan kubah saat ini rendah. Sehingga, kata Agung, kemungkinan untuk memenuhi volume kawah dalam waktu singkat, sangat kecil.
Perkiraan Potensi bahaya saat ini berupa lontaran batu pijar, pasir, kerikil, dan hujan abu pekat juga lahar hujan. Bahaya lontaran batu, pasir, kerikil, dan abu pekat diperkirakan melanda area di dalam radius 6 km dari kawah.
“Sedangkan bahaya lahar hujan akan mengikuti lembah sungai yg berhulu dari Gunung Agung bergantung pada debit air maupun volume material erupsi,” terang Agung.
Dengan skala erupsi pada saat ini, Agung menambahkan, potensi bahaya awan panas kemungkinannya masih relatif kecil. Karena selain pertumbuhan lava yang melambat untuk memenuhi isi kawah, juga kemungkinan lain yaitu untuk mendobrak kubah lava menjadi awan panas maka diperlukan pembangunan tekanan yang cukup besar. (*)