Rakernas III IWO Dibuka, Teuku Yudhistira: Wartawan Online Harus Jadi Penjaga Akal Sehat Publik

0
154

JAKARTA, REPORTASEBALI.ID – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III Pengurus Pusat Ikatan Wartawan Online (IWO) resmi dibuka di Aula PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin (28/10/2025). Rakernas kali ini mengusung tema “Peran IWO dalam Elaborasi Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045.”

Acara pembukaan dihadiri Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim, yang mewakili Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, serta ratusan pengurus IWO dari berbagai provinsi di Indonesia.

Ketua Panitia Rakernas III, M. Fajri Siregar, mengaku lega kegiatan nasional ini akhirnya bisa digelar setelah melalui banyak tantangan.

“Speechless, karena dari awal merencanakan Rakernas ini penuh hambatan dan ujian. Tapi kami yakin, tidak ada pelaut hebat lahir dari laut yang tenang,” kata Fajri di lokasi.

Menurutnya, Rakernas kali ini diikuti sekitar 140 peserta dari 12 Pengurus Wilayah (PW) IWO serta beberapa wilayah lain yang tengah menyiapkan diri bergabung.

“Kami yakin langkah IWO untuk menjadi konstituen Dewan Pers sudah di depan mata,” tambahnya disambut tepuk tangan peserta.

Ketua Umum PP IWO Teuku Yudhistira Adi Nugraha

Teuku Yudhistira: Jurnalis Online Harus Jadi Penjaga Akal Sehat

Ketua Umum PP IWO Teuku Yudhistira Adi Nugraha menegaskan peran wartawan online sangat penting di tengah derasnya arus informasi di era digital.

“Kita hidup di tengah revolusi digital. Setiap orang bisa jadi sumber informasi, tapi di sisi lain lahir kebisingan yang sering merusak fakta,” ujarnya.

Ia menilai, wartawan online punya tanggung jawab besar menjaga keutuhan dan kejernihan informasi publik.

“Media sosial melahirkan kebebasan, tapi juga kebisingan. Wartawan online harus jadi penjaga akal sehat publik,” tegasnya.

Dorong Jurnalisme yang Mencerahkan

Yudhistira menjelaskan, tema Rakernas bukan sekadar slogan, tapi refleksi terhadap peran media dalam mendukung delapan cita-cita besar bangsa (Asta Cita) menuju Indonesia Emas 2045.

Baca Juga :   Pertemuan ACCSQ ke-59, Dukung ASEAN sebagai Pusat Pertumbuhan

“IWO punya tanggung jawab moral untuk mengelaborasi nilai-nilai Asta Cita lewat narasi jurnalistik yang mencerahkan dan mempersatukan,” ujarnya.

Menurutnya, kualitas bangsa bukan cuma ditentukan oleh sumber daya alam, tapi juga oleh kualitas informasi yang dikonsumsi masyarakat.

“Tugas wartawan online bukan hanya mencatat, tapi mendidik. Bukan hanya menyiarkan, tapi menjernihkan,” lanjutnya.

Yudhistira juga menekankan pentingnya menjaga semangat organisasi dengan slogan “IWO Bersatu, Berkarya, Berintegritas.”

“Bersatu itu menjaga soliditas internal, berkarya artinya melahirkan karya jurnalistik bermutu, dan berintegritas berarti menempatkan kebenaran di atas kepentingan apa pun,” tegasnya.

Ia bahkan mengutip pesan Presiden Prabowo Subianto, “Seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak.”

“Pesan itu jadi pengingat agar kita terus berkolaborasi tanpa kehilangan independensi,” tambahnya.

Rakernas III IWO diharapkan melahirkan keputusan strategis untuk memperkuat kapasitas jurnalis digital, memperluas literasi media, dan memerangi hoaks.

“Mari buktikan, wartawan online bukan cuma pencatat sejarah, tapi penulis masa depan bangsa,” tutup Yudhistira.