DENPASAR, REPORTASEBALI.ID – Ketua Gerakan Nusantara Berkemajuan Ikhwan Syah Nasution merespon khusus pernyataan anggota DPD RI Bali Arya Wedakarna (AWK) soal hijab yang dipakai seorang pegawai Bea Cukai di Bandara Ngurah Rai.
Menurutnya, ucapan rasis arya wedakarna sangat melukai hati umat islam.
“Ucapan arya wedakarna yang mengatakan hijab sebagai penutup gak jelas sangat melukai perasaan umat islam dan ini bisa memicu konflik keagamaan dan merusak kerukunan dan harmonisasi umat beragama husus nya di bali” terangnya saat ditemui di Denpasar (02/01/24).
Viralnya pernyataan dari Arya Wedakarna ini tak terlepas dari video yang memperlihatkan Arya sedang memarahi kepala Kanwil Bea Cukai Bali Nusa Tenggara, kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai, dan pengelola bandara.
“Bagi wanita muslimah Jilbab merupakan bagian dari hijab (pakaian wanita) yang menutupi dari kepala hingga badan. Wanita dianjurkan untuk menggunakan jilbab untuk menutupi auratnya. jilbab bagi wanita muslimah sama halnya seperti kewajiban-kewajiban lain seperti sholat, puasa, dan zakat” jelasnya.
“Saya gak mau yang front line, front line itu, saya mau yang gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan terbuka. Jangan kasih yang penutup, penutup gak jelas, this is not Middle East (Timur Tengah). Enak aja Bali, pakai bunga kek, pake apa kek,” begitu ucap Arya Wedakarna yang kini menjadi perbincangan dijagat maya.
Pria yang akrab disapa Ikhwan ini juga nenambahkan, Kebebasan beragama di indonesia adalah hak setiap individu selama kebebasan itu tidak merugikan orang lain. Kebebasan dan toleransi adalah dua hal yg mesti ada dan saling berhubungan, pemahaman keagamaan merupakan hal yg esensial demi terwujud nya masyarakat kondusif.
“Sumatra, Sulawesi, Bali, Jawa, Kalimantan dan lain nya adalah indonesia. Indonesia merawat keberagaman dan menghargai perbedaan. Indonesia menolak rasisme kepada siapapun dan oleh siapapun” tutupnya.
